Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Lepas Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Arab Saudi

Kompas.com - 22/09/2023, 12:13 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor mangga gedong gincu sebanyak 700 kilogram ke Arab Saudi. Pada yang sama, Mentan SYL juga melepas ekspor ayam KUB sebanyak 5.000 DOC ke Timor Leste.

"Bismillahirrahmanirrahim ekspor mangga gedong gincu dan ayam KUB ini saya lepas masing-masing ke Arab Saudi dan Timor Leste," ujar SYL saat pelepasan ekspor ayam dan mangga, dikutip Kompas.com dalam siaran pers, Jumat (22/9/2023).

Menurut SYL, ekspor kali ini sangat membanggakan karena mangga yang dikirim merupakan hasil petani binaan BSIP Kementan yang sudah melewati proses standarisasi tinggi sehingga mampu menembus pasar luar negeri.

Baca juga: Dongkrak Performa Ekspor UMKM di Kancah ASEAN

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor mangga gedong gincu sebanyak 700 kilogram ke Arab SaudiKementan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor mangga gedong gincu sebanyak 700 kilogram ke Arab Saudi

Apalagi, kata dia, mangga yang dikirim merupakan mangga berkualitas yang sudah terbebas dari lalat buah dan partikel penyakit lainya.

Sementara untuk DOC KUB merupakan ayam kampung unggul yang dilepas Kementan melalui SK Mentan Nomor 768.

"Saya kira peran BSIP ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan ekspor. Apalagi kita memiliki beberapa komoditas hasil binaan BSIP diantaranya pisang kepok tanjung yang juga di ekspor sebanyak 40 ton dengan nilai transaksi 80.000 dollar AS ke Malaysia. Ada juga buncis dan selada air sebanyak 467 kilogram dengan nilai ekspor sebesar 1.500 dollar AS," katanya.

SYL mengatakan, Indonesa selama ini memiliki banyak varietas unggul yang perlu dieksplor karena bisa dijadikan produk hilirisasi untuk ekspor.

 

Baca juga: BERITA FOTO: Kulit Kayu Terap Kalimantan Tembus Pasar Ekspor

Lebih dari itu, Indonesa merupakan negara kaya karena memiliki banyak varietas terbaik di dunia.

"Kita punya banyak macam varietas dan komoditas yang tidak dimiliki dunia yang harus distandarisasi. Kita harus mengakses proses ini untuk industri hilirisasi yang besok memberi pendapatan bagi rakyat," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com