Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Klaim Program "Food Estate" Berjalan Baik dan Memberi Dampak Positif

Kompas.com - 28/09/2023, 12:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mengeklaim program Food Estate yang ditangani Kementerian Pertanian (Kementan) sampai saat ini menunjukkan hasil yang baik dan dampak positif.

Program lumbung pangan di beberapa lokasi program di Pulang Pisau, Kapuas, Humbang Hasundutan, Sumba Tengah, Temanggung, dan Wonosobo memberikan dampak positif bagi petani dan kawasan.

“Memang tidak bisa instan, mengolah dan menyiapkan lumbung pangan baru. Kami mendengar dan memperhatikan suara-suara publik, dan berupaya secara aktif merespons baik dan menyampaikan progresnya setiap saat," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Kembangkan Food Estate dan KSPP, Kementan Usulkan Anggaran Rp 2,56 Triliun

Kuntoro mengatakan, upaya perluasan lahan pangan melalui program ekstensifikasi dan intensifikasi tanam telah dilakukan secara bersamaan di lokasi-lokasi food estate. Lahan tersebut pun, kata dia, bukan lahan seperti di Jawa, tapi butuh waktu meningkatkan kualitas lahan dan pertanaman di lokasi food estate.

Dia menjelaskan, Kementan mempunyai pengalaman panjang dalam menyiapkan dan mengolah lahan marginal serupa seperti di Banyuasin Sumatera Selatan, dan memang butuh waktu panjang agar kondisi lahannya optimal untuk produksi.

“Bila kita hanya berfikir hanya dengan memperkuat produktifitas lahan di Jawa saja, tidak akan cukup untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk, maka kita perlu menyiapkan peningkatan produksi dalam jangka panjang. Ingat alih fungsi lahan terus terjadi dan mengurangi luas baku sawah di Jawa dan daerah urban,” tegas Kuntoro.

“Teknologi harus masuk di sana, terutama manajemen lahan dan tata kelola air. Perlu disiapkan juga benih unggul dan itu Kementan telah lakukan di lokasi food eatate. Dampak positifnya juga sudah mulai terlihat,” sambung Kuntoro.

Baca juga: Beri Contoh Demplot di Sumut, Jubir Luhut Jelaskan Perkembangan Proyek Food Estate

 


Dia mencontohkan, upaya intensifikasi di Kalteng berhasil meningkatkan produktivitas di kawasan Pulang Pisau dari tahun ke tahun.

Dari awal dimulai dengan hasil rata-rata 2,5 ton per hektar GKP, meningkat menjadi 3,5 GKP ton per hektar dan bahkan sudah mampu mencapai 5,5 ton per hektar. Bahkan telah beberapa kali dikunjungi wakil rakyat Komisi IV DPR RI dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Lokasi lain di Sumba Tengah juga dilaporkan pemerintah daerah setempat telah mampu mengurangi angka kemiskinan di kawasan food estate dan sekitarnya.

"Adapun petani Wonosobo pun merasakan manfaatnya dengan Indikator terlihat dari peningkatan produktivitas panen meningkat, jaminan pemasaran komoditas dan peningkatan pendapatan petani di kawasan food estate," jelas Kuntoro.

Baca juga: Food Estate Disebut Kejahatan Lingkungan, Ini Kata Mentan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com