Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Kompas.com - 02/05/2024, 14:59 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga, baik di tingkat petani, pedagang, maupun peternak.

Menurutnya, harga di tingkat petani seringkali tidak stabil dan cenderung menurun saat memasuki masa panen raya.

“Ini memang baru panen besar jagung, baik di Sumbawa maupun di Dompu. Waktu itu kami juga lihat di Gorontalo, semuanya panen sehingga yang terjadi adalah harga turun karena over supply,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya, Kamis (2/5/2024).

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai meninjau panen raya jagung di area jagung Kelompok Tani (Poktan) Kedawan, Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai salah satu wilayah sentra jagung di NTB, harga jagung di Kabupaten Sumbawa terpantau berada di kisaran Rp 4.200 per kilogram (kg).

Baca juga: Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Harga tersebut dikonfirmasi saat Presiden Jokowi berdialog dengan salah satu petani yang hadir di sekitar lokasi panen.

“Harga yang sebelumnya Rp 7.000 menjadi turun sekitar Rp 4.200. Kondisi ini baik untuk peternak, tapi kurang baik untuk petani. Menurut saya, menjaga keseimbangan seperti ini tidak mudah,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta agar semua pihak mengambil langkah kolaboratif yang strategis agar terbentuk harga yang seimbang, termasuk harga di level petani.

Menurutnya, peningkatan produktivitas melalui penggunaan benih unggul menjadi salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh petani agar mendapat keuntungan yang lebih layak dan stabil.

Baca juga: Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

“Menurut saya, yang paling penting produktivitasnya harus naik, misalnya di sini pakai Benih Tangguh, hasilnya tadi saya tanya sekitar tujuh atau delapan ton. Kalau yang BC juga sama bisa sebanyak tujuh, delapan, dan sembilan ton tapi ada juga yang di bawah lima ton. Rata-rata lima ton, dengan harga Rp 4.200 harganya tidak nutut, ” ujarnya.

Sementara itu, Mentan Amran mengungkapkan, puncak panen raya di sejumlah daerah terjadi pada April dan Mei 2024.

Dengan kondisi tersebut, ia mengatakan, ada potensi harga akan turun bahkan anjlok di bawah harga acuan pembelian (HAP) jagung yang telah ditetapkan.

Untuk itu, Amran meminta semua pihak untuk bisa mengantisipasi kemungkinan harga yang anjlok. Pasalnya, petani sudah bekerja keras, sehingga produsen pakan ternak bisa langsung menyerap hasil tani.

Baca juga: Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

“Kami juga meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap jagung petani agar harga terjamin. Jangan sampai harga anjlok karena kesejahteraan petani taruhannya,” ucap Amran.

Seperti diketahui, Kabupaten Sumbawa memiliki luas baku lahan sawah sebesar 262.146,24 hektar (ha).

Luas tanam jagung pada 2023 adalah 96.214 ha dengan luas panen jagung mencapai 96.226 ha. Sementara, luas panen jagung per Mei 2024 mencapai 70.130 ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com