Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan Konflik Israel-Kelompok Hamas, Rupiah Berpotensi Melemah ke Rp 15.700 Per Dollar AS

Kompas.com - 10/10/2023, 06:42 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eskalasi konflik antara Israel dengan kelompok Hamas menekan nilai rupiah terhadap dollar AS. Akibat sentimen tersebut, kurs mata uang Garuda berpotensi terdepresiasi hingga menembus level Rp 15.700 per dollar AS.

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan, ketegangan yang terjadi antara Israel dengan kelompok Hamas mendorong investor untuk melepas kepemilikan aset yang dinilai berisiko atau biasa disebut risk off. Investor memilih untuk beralih ke safe haven seperti aset yang terkait dengan dollar AS.

"Ketegangan ini memicu ketidakpastian global akibat kemungkinan melebarnya isu geopolitik ini ke negara lain," ujar dia, kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Terimbas Konflik Israel-Palestina, Rupiah Ditutup Dekati Rp 15.700 Per Dollar AS

Sentimen risk off itu kemudian mendongkrak indeks dollar AS dan menekan nilai mata uang sebagian besar negara Asia, termasuk rupiah. Imbas aksi lepas aset berisiko itu, Josua menyebutkan, rupiah berpotensi melemah ke level Rp 15.700 per dollar AS.

"Rupiah berpotensi melemah hingga Rp 15.700 pada pekan ini," katanya.

Senada, Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, salah satu penyebab menguatnya dollar AS ialah konflik antara Israel dengan Hamas Palestina. Dengan telah dideklarasikannya perang oleh Israel terhadap Hamas, pelaku pasar memilih untuk menghindari aset dinilai berisiko.

"Penguatan dollar AS juga ditopang oleh sentimen hindar risiko karena konflik saling serang antara Hamas dan Israel yang menimbulkan ribuan korban jiwa," kata dia.

Ariston pun menyebutkan, potensi pelemahan rupiah menuju Rp 15.700 per dollar AS sangat terbuka. Selain eskalasi konflik Israel dengan Palestina, potensi pelemahan itu juga didorong oleh tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve, yang akan kembali meningkat.

"Peluang (pelemahan) tetap terbuka untuk ke Rp 15.700," ucapnya.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kembali ditutup melemah pada perdagangan Senin (9/10/2023) kemarin. Mengacu data Bloomberg, mata uang rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,51 persen ke Rp 15.692 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu data BI Jisdor, dollar AS setara Rp 15.675 pada Senin hari ini. Posisi itu lebih tinggi dibanding Jumat (6/10/2023) lalu sebesar Rp 15.628 per dollar AS.

Pelemahan rupiah mengekor depresiasi mata uang Asia lain. Tercatat, dollar Singapura melemah 0,16 persen, won Korea Selatan terdepresiasi 0,13 persen, peso Filipina turun 0,60 persen, rupe India turun 0,51 persen, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,38 persen, hingga baht Thailand terdepresiasi 0,29 persen.

Baca juga: Rupiah Terpuruk, Mengapa dan Bagaimana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com