Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Plt Mentan Sebut Ada 140 Importir yang Mendapatkan RIPH dari Kementan

Kompas.com - 17/10/2023, 17:51 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi akan membuka nama-nama importir bawang putih yang sudah mendapat Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Ia mengungkapkan, berdasarkan catatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementan, jumlah importir yang masuk daftar pada 2023 mencapai 140 perusahaan.

"Saya akan buka transparan siapa saja importirnya dari 140 perusahaan yang ada. Langkah ini diperlukan karena kemarin ada suara yang mengatakan hanya satu dua importir saja yang mendapat RIPH. Jadi orang itu suka membuat opini sendiri. Nah, kami ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa di Kementan tidak ada permainan seperti itu," ujar Arief di Ombudsman Republik Indonesia (RI), Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Ombudsman Temukan Maladministrasi dalam Penerbitan Izin Impor Bawang Putih

Ia mengatakan, pihaknya meminta beberapa perusahaan dari total 140 untuk melakukan wajib tanam sebagai komitmen bersama dalam mendukung pembangunan pertanian nasional.

Tak lupa, Arief juga akan memberi apresiasi kepada para importir yang melakukan wajib tanam lebih dari tiga kali.

"Mereka yang lebih dari tiga kali wajib tanam akan mendapat reward berupa lebih banyak RIPH. Iya, dong, supaya lebih fair," katanya.

Meski demikian, Arief mengatakan, hal yang diperlukan saat ini adalah melakukan pembatasan importasi di Kementerian Perdagangan (Kemendag) supaya tidak terjadi overstock sehingga kebutuhan dan stock bisa saling memenuhi.

Baca juga: Bagaimana Rasanya jika Bawang Prei dan Bawang Putih Dikawinkan?

Sebagai informasi, kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 620.000 ton per tahun.

"Kementan tidak akan mengeluarkan rekomendasi dari 650.000 ton setelah ini. (Hal) yang pasti kami kerjakan apapun yang bisa menjadikan harga sampai dengan ke konsumen lebih baik," kata Arief.

Ia berharap, Ombudsman RI terus melakukan pengawasan terhadap kinerja Kementan agar tidak terjadi penyimpanan di kemudian hari.

Arief juga berharap, kementerian di bawah pimpinannya mampu bekerja cepat, optimal, dan memiliki koordinasi yang baik dengan sejumlah pihak.

Baca juga: Koordinasi Kerja: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya

"Setelah ini saya ingin Pak Yeka Hendra Fatika (Anggota Ombudsman RI) secara objektif menilai Kementan dan bantu awasi kalau ada yang tidak beres. Satu penyimpangan itu jangan dibiarkan. Nanti setelah ketangkap baru kasih tahu kami. Jadi yang salah salah nanti mohon diberi tahu," jelasnya.

Sebelumnya, Arief meminta jajaran kerjanya untuk segera bangkit dari keterpurukan dengan membuka lembaran baru dan menyongsong zero tolerance for integrity sebagai pakta integritas bagi semua eselon I dan II di lingkup Kementan.

Bagi Arief, integritas adalah nyawa sekaligus pegangan penting dalam menjalankan setiap tugas dan fungsi kerja. Integritas merupakan parameter keberhasilan membangun kesejahteraan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com