BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan APRIL Asia Group

APRIL Paparkan Komitmen Restorasi dan Keanekaragaman Hayati dalam IUCN Forum Leaders di Swiss

Kompas.com - 17/10/2023, 16:43 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dunia saat ini menghadapi tantangan terkait penurunan keanekaragaman hayati akibat perubahan iklim serta aktivitas manusia lainnya.

Adapun tantangan dan peluang untuk menyikapi masalah tersebut dibahas dalam International Union for Conservation Nature (IUCN) 2023 Leaders Forum di Genewa, Swiss, mulai Rabu (11/10/2023) hingga Jumat (13/10/2023).

Dalam forum tersebut, pemangku kepentingan (stakeholder) dari sektor pemerintah, bisnis, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari seluruh dunia berkumpul untuk mendukung pencapaian Global Biodiversity Framework (GBF).

Adapun target yang hendak dicapai salah satunya adalah menghentikan dan memulihkan penurunan keanekaragaman hayati pada 2030. Selain itu, memantapkan visi bahwa keanekaragaman hayati harus dilestarikan dan digunakan dengan bijak untuk mempertahankan planet yang sehat pada 2050.

Baca juga: Dukung Agenda FOLU Net Sink Indonesia 2030, Upaya APRIL Group untuk Capai NZE

Dalam sesi pleno forum bertajuk “Divide-Come Together-and Conquer: Who Does What For Global Biodiversity Framework Implementation,” Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Group Anderson Tanoto memaparkan upaya sektor bisnis dalam mendukung kerangka GBF.

Untuk diketahui, RGE merupakan grup perusahaan manufaktur global berbasis sumber daya alam (SDA) dengan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan di seluruh dunia.

Salah satu unit usaha RGE dalam produksi pulp dan kertas adalah APRIL Group. Dikenal sebagai produsen kertas “PaperOne” yang dipasarkan hingga ke 110 negara, unit usaha ini berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

Pada kesempatan tersebut, Anderson menyoroti kemajuan yang telah dicapai APRIL dalam mengintegrasikan inisiatif keanekaragaman hayati dalam model bisnisnya sejak mengumumkan komitmen pendanaan senilai 100 juta dollar AS untuk pelestarian alam dengan kegiatan restorasi di lahan gambut pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim (COP) di Paris pada 2015.

Baca juga: Menengok Kontribusi APRIL Group, 30 Tahun Salurkan Kebutuhan Pulp dan Kertas Dunia

Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Group Anderson Tanoto mengungkapkan komitmen APRIL dalam kegiatan restorasi tersebut sejalan untuk mendukung target iklim pemerintah. Utamanya, yang berbasis dari kehutanan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink hingga 2030. Dok. APRIL Group Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Group Anderson Tanoto mengungkapkan komitmen APRIL dalam kegiatan restorasi tersebut sejalan untuk mendukung target iklim pemerintah. Utamanya, yang berbasis dari kehutanan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink hingga 2030.

Anderson menjelaskan, upaya tersebut merupakan bagian dari komitmen 1-banding-1. Lewat komitmen ini, setiap 1 hektare (ha) lahan hutan yang dikelola untuk produksi oleh APRIL, akan dikonservasi atau direstorasi dengan luas sama. 

Saat ini, komitmen pelestarian hutan tersebut telah mencapai 80 persen dari target.

“Selama delapan tahun terakhir, kami telah mengonservasi dan restorasi sekitar 370.000 ha lahan yang luasnya setara dengan lima kali negara Singapura, dalam lanskap yang dikelola oleh APRIL,” ujar Anderson dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (17/10/2023).

Sebagai informasi, dalam panel yang sama hadir pula Direktur Jenderal Pelaksana IUCN Grethel Aguilar, Direktur Jenderal WWF Kirsten Schujit, serta Wakil Menteri Jepang untuk Pembangunan Global Yutaka Matsuzawa.

Baca juga: LPEM FEB UI: APRIL Group Berkontribusi Rp 484,3 Triliun untuk PDB Nasional Selama 2016-2022

Anderson melanjutkan, upaya APRIL mencakup kegiatan restorasi hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang.

Adapun luas hutan rawa gambut yang direstorasi sekitar 150.000 ha dalam area Restorasi Ekosistem Riau (RER), yang merupakan salah satu proyek restorasi hutan sektor swasta terbesar di Asia Tenggara.

Adapun RER menjadi rumah bagi sedikitnya 861 flora dan fauna, termasuk spesies yang terancam punah dan berada dalam status kritis.

Komitmen APRIL dalam konservasi dan restorasi hutan semakin diperkuat pada 2020 setelah meluncurkan komitmen keberlanjutan APRIL2030.

Baca juga: Menengok Capaian Komitmen April Group dalam Upaya Konservasi dan Restorasi

Tidak hanya itu, lanjut Anderson, APRIL kembali memperkuat investasi di bidang konservasi lanskap dengan menyisihkan dana 1 dollar AS per ton serat hutan tanaman industri yang dipanen per tahun. Total dana tersebut diperkirakan mencapai 100 juta dollar AS hingga 10 tahun ke depan.

"Untuk setiap hektare kayu yang kami hasilkan dari produksi hutan tanaman industri (HTI), kami menyisihkan atau memberikan pajak internal sebesar satu dollar per ton. Dana ini dialokasikan untuk program konservasi dan restorasi yang mendukung model produksi-proteksi kami," terang Anderson.

Adapun target mendukung lanskap yang berkembang dan keanekaragaman hayati pada APRIL2030 mencakup tidak adanya area konservasi dan restorasi yang hilang (zero net loss), tetapi juga mendukung perlindungan satwa liar di indonesia serta meningkatkan capaian produktivitas serat lewat intensifikasi.

Anderson juga menggarisbawahi bahwa sektor swasta memiliki kemampuan untuk menjadi kekuatan penggerak inisiatif keberlanjutan dan keanekaragaman hayati. Adapun, komitmen APRIL dalam kegiatan restorasi dan keanekaragaman hayati ini sejalan untuk mendukung target iklim pemerintah. Utamanya, yang berbasis dari kehutanan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink hingga 2030 nanti.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com