Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Gibran Janji Dana Abadi Pesantren, Ini Tanggapan Kemenkeu

Kompas.com - 26/10/2023, 14:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menanggapi sejumlah janji program unggulan yang disampaikan oleh pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Janji program unggulan seperti Dana Abadi Pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia dinilai bukan sebagai suatu hal yang baru, sebab kedua program tersebut sudah terakomodir dalam program pemerintah saat ini.

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu Andin Hadiyanto menjelaskan, Dana Abadi Pesantren sebenarnya sudah difasilitasi pemerintah lewat Dana Abadi Pendidikan.

Baca juga: Kata Gerindra, Prabowo Akan Realisasikan Dana Abadi untuk Pesantren jika Jadi Presiden

Ia menyebutkan, saat ini pemerintah mengelola Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp 106,1 triliun, di mana selama ini dana yang telah dicairkan mencapai Rp 134,1 triliun.

"Mengenai belanjanya tahun ini dialokasikan Rp 250 miliar untuk belanja pengelolaan pesantren," ujar dia, dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (25/10/2023).

Lebih lanjut Andin menjelaskan, Dana Abadi Pendidikan untuk Dana Abadi Pesantren nantinya akan diberikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk dikelola.

"Prosesnya berjalan, saat ini sedang lakukan seleksi-seleksi, tujuan meningkatkan kapasitas santri dan juga para pembina santri, seperti program persiapan beasiswa, multimedia pesantren, pengambilan fatwa, dan lain-lain," tutur dia.

KIS Lansia

Sementara terkait program KIS Lansia, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menyebutkan, untuk lansia yang kurang mampu sebenarnya sudah ditanggung pemerintah melalui beragam program bantuan sosial.

Lansia yang terdaftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan menerima bantuan mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), bansos sembako, serta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Untuk lansia sebetulnya sebagian besar lansia, kalau tidak dalam keluarga mampu sudah ter-cover," ujar Isa.

Baca juga: Rupiah Melemah Dekati Level 16.000, Sri Mulyani: Dollarnya yang Menguat...

Apabila masih ada lansia yang tergolong dalam kalangan masyarakat masih belum ditanggung program-program bansos, pemerintah akan meningkatkan pendataan DTKS.

"Tapi seharusnya kita cukup dengan program saat ini," ucap Isa.

Sebelumnya, bacapres dan bacawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membocorkan sejumlah program unggulan yang disiapkan, salah satunya KIS untuk Lansia.

"Sekarang sudah ada KIS, ada Kartu Indonesia Pintar, ada PKH, nanti saya tambahkan lagi KIS Lansia," kata Gibran, di Indonesia Arena, Jakarta.

Baca juga: DKI Berencana Pungut Pajak Ojol dan Olshop, Kemenkeu: Enggak Boleh Berganda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com