Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Masih Lesu, Rupiah Menguat

Kompas.com - 31/10/2023, 09:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (31/10/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.732,47 atau turun 0,05 persen (3,4 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.735,89.

Sebanyak 215 saham melaju di zona hijau dan 213 saham di zona merah. Sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 2,6 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpotensi mengalami penurunan lanjutan dari wave b untuk menguji zona support 6633-6666 karena chart harian masih bergerak di bawah garis SMA-10.

“IHSG cenderung akan melanjutkan tren turun. Level support IHSG berada di 6.666, 6.633 dan 6.542, sementara level resistennya di 6.821, 6.908 dan 6.968. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori negatif. Nikkei Jepang melemah 0,22 persen (66,6 poin) pada level 30.630,3, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,81 persen (140,4 poin) pada posisi 17.265,92, dan Shanghai Komposit pada posisi 3.014,97 atau berkurang 0,22 persen (6,5 poin). Sementara itu, Strait Times naik 0,37 persen (11,3 poin) pada level Rp 3.075,65.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.874 per dollar AS, atau naik 16 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.890 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah menguat pagi ini, namun trend pergerakan rupiah masih bearish atau melemah. Dia bilang, terdapat sentimen yang memicu penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lain termasuk rupiah, yaitu antisipasi pasar terhadap keputusan Bank Sentral AS pekan ini dan ekskalasi konflik Israel-Hamas.

“Rupiah ditutup menguat kemarin terhadap dollar AS tapi penguatan tidak jauh dari level Rp 15.900 per dollar AS, sehingga ada kemungkinan potensi pelemahan rupiah masih belum hilang,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memperkirakan rupiah masih melemah kembali dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.930-Rp 15.950 per dollar AS. Sementara potensi support di sekitar Rp 15.860 per dollar AS.

Baca juga: Wall Street Bangkit, Dow Jones Ddk Melonjak Lebih dari 1 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com