Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Targetkan Bangun Terminal BBM Hijau Akhir 2024

Kompas.com - 01/11/2023, 20:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menargetkan pembangunan terminal bahan bakar minyak (BBM) Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara setidaknya dimulai akhir 2024.

JIGT tersebut akan dibangun dengan konsep hijau atau ramah lingkungan dan bakal menjadi terminal energi tercanggih di Indonesia.

"Jadi kita baru bisa membangun itu terminal itu di akhir tahun 2024," ujar Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono saat ditemui usai acara Pertamina Digital Expo di Kota Kasablanka Mall, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Turun, Mana yang Paling Murah?

Ia menuturkan, saat ini masih dalam tahap penyiapan lahan yang ditargetkan rampung pada akhir 2024 dengan proses pembangunan yang membutuhkan waktu 1 sampai 2 tahun.

Adapun proyek ini dibangun di atas lahan reklamasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan digarap oleh PT Pertamina International Shipping (PIS), anak usaha Pertamina.

"Mungkin itu kita perlu waktu 1 atau 2 tahun lah untuk membangun terminal yang itu, dan itu dilakukan bertahap," kata dia.

JIGT yang memiliki area seluas 50 hektar direncanakan bakal menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, gasoline, dan biodiesel, serta menampung LNG, CPO, UCO (used cooking Oil), dan petrokimia. Terminal ini bahkan bisa untuk menampung hidrogen.

JIGT dibangun di kawasan Kalibaru karena lokasi ini dinilai cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui koridor Singapura-Indonesia yang memiliki porsi 30-35 persen alur perdagangan global untuk minyak dan LNG.

"Nah ini dalam tahap penyiapan lahannya oleh Pelindo, dan kita sedang menyiapkan desain untuk ke sana. Tapi itu sebetulnya adalah terminal future (masa depan). Jadi kita mengakomodasi transisi energi," jelas Erry.

Baca juga: Pertamina-Pelindo Kerja Sama Bangun Terminal BBM Hijau dan Canggih di Jakarta Utara

Sebelumnya, Direktur Utama PIS Yoki Firnandi menuturkan, pembangunan JIGT akan dibagi dalam beberapa tahap.

Terdiri dari tahap pembangunan yang di mulai dari tahun ini dengan proses reklamasi, dilanjutkan dengan FEED (Front End Engineering Design) pada 2024, dan konstruksi awal serta penguatan struktur di 2025.

Menurutnya, pembangunan JIGT tahap awal diperkirakan membutuhkan dana sekitar 350-550 juta dollar AS. Pertamina pun tengah menjajaki sejumlah investor yang potensial untuk pendanaan proyek tersebut.

"Pendanaan kita menjajaki juga potential investor. Jadi kita sudah berbicara dengan potential investor untuk pendanaan project-nya," kata dia dalam acara penandatanganan kerjasama PIS dan Pelindo di Menara BRILiaN, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Tingkatkan Layanan Terminal Peti Kemas, Pelindo Buat Pengguna Jasa Hemat 30 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com