Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina-Pelindo Kerja Sama Bangun Terminal BBM 'Hijau' dan Canggih di Jakarta Utara

Kompas.com - 01/09/2023, 22:25 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) bekerja sama membangun terminal bahan bakar minyak (BBM) baru bernama Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara.

JIGT akan dibangun dengan konsep 'hijau' atau ramah lingkungan dan bakal menjadi terminal energi tercanggih di Indonesia.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, JIGT akan dibangun dengan kapasitas 6,3 juta barrel, tiga kali lipat lebih besar dari kapasitas Integrated Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.

"Ini akan menjadi infrastruktur yang sangat strategis untuk pengembangan energi terbarukan ke depan di mana ini akan multiproduct karena mencakup conventional dan green product," ujarnya dalam acara penandatanganan kerjasama PIS dan Pelindo di Menara BRILiaN, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

JIGT yang memiliki area seluas 50 hektar direncanakan bakal menampung bahan bakar seperti LPG, BBM, gasoline, dan biodiesel, serta menampung LNG, CPO, UCO (used cooking Oil), dan petrokimia. Terminal ini bahkan bisa untuk menampung hidrogen.

"Jadi ini akan menjadi terminal green yang produknya green dan dikelola secara green, dan diharapkan menjadi flagship untuk Pertamina maupun Pelindo," kata Tiko, sapaan akrabnya.

Adapun JIGT dibangun di kawasan milik Pelindo yang berada di Kalibaru. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui koridor Singapura-Indonesia yang memiliki porsi 30-35 persen alur perdagangan global untuk minyak dan LNG.

Baca juga: Lebih Besar dari Plumpang, Pertamina Bangun Terminal Canggih di Kalibaru

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, proyek pembangunan JIGT dilakukan di atas lahan reklamasi Pelindo. Proses reklamasi pun sudah dilakukan sejak 2019 dan ditargetkan akan rampung pada pertengahan 2024 mendatang.

"Mungkin maksimal di pertengahan 2024 lahannya sudah siap. Tentunya teman-teman Pertamina mendesain terkait kebutuhannya seperti apa, sementara Pelindo tetap fokus di kegiatan pelabuhannya," jelasnya.

Baca juga: Pertamina Ungkap Kesiapan Rencana Pembangunan Buffer Zone Depo Plumpang

 


Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PIS Yoki Firnandi menuturkan, pembangunan JIGT akan dibagi dalam beberapa tahap.

Terdiri dari tahap pembangunan yang di mulai dari tahun ini dengan proses reklamasi, dilanjutkan dengan FEED (Front End Engineering Design) pada 2024, dan konstruksi awal serta penguatan struktur di 2025.

Menurutnya, pembangunan JIGT tahap awal diperkirakan membutuhkan dana sekitar 350-550 juta dollar AS, atau sekitar Rp 5,3-Rp 8,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.223 per dolar AS).

Yoki bilang, untuk memperoleh pendanaan, Pertamina tengah menjajaki sejumlah investor yang potensial. Investor yang dijajaki ada dari dalam negeri dan luar negeri.

"Pendanaan kita menjajaki juga potential investor. Jadi kita sudah berbicara dengan potential investor untuk pendanaan project-nya," kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com