Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Minta Blok Masela Mulai Produksi 1 Januari 2030

Kompas.com - 01/09/2023, 19:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan proyek gas Lapangan Abadi Blok Masela harus mulai produksi pada 1 Januari 2030.

Hal itu merespons pernyataan PT Pertamina (Persero) yang menyebut bahwa Inpex Corporation memperkirakan Blok Masela baru produksi pada 2032.

"Enggak mau, 2030 tanggal 1 (Januari) sudah harus on stream (produksi)," ujar Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Pertamina-Petronas Ambil Alih Blok Masela, Menteri ESDM: Bakal Bentuk Tim Siapkan Rencana Kerja

Ia mengatakan, jika target 2030 tidak terpenuhi, maka pemerintah akan mengevaluasi rencana pengembangan atau plan of development (POD) Blok Masela.

"Kita evaluasi POD-nya. Harus commit dong," imbuh dia.

Arifin mengungkapkan, target produksi Blok Masela 1 Januari 2030 itu sejalan dengan target pemerintah mencapai produksi minyak 1 juta barrel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.

Baca juga: Resmi Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela, Pertamina-Petronas Bayar Rp 9,75 Triiun

"Kan kita targetnya 1 juta (barrel) di 2030, Kalau semakin lama enggak dapet duit dong, ditanam mulu, dari 15 tahun. Kemarin kan janjinya 2027, tiba-tiba Shell cabut abis itu Covid, ya oke lah ada sedikit kita consider sampai 2030 tanggal 1 Januari," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, bahwa Inpex menargetkan Blok Masela beroperasi pada 2032, sementara pemerintah menginginkan beroperasi mulai 2029.

"Terakhir di Inpex akan mulai beroperasi di tahun 2032, tapi aspirasi pemerintah harus dipercepat ke tahun 2029. Jadi hari-hari ini dengan konsorsium sedang mendetailkan beroperasi di 2029," jelas Nicke dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (30/8/2023).

Sebagai informasi, saat ini Blok Masela dikelola oleh Inpex dengan memegang 65 persen hak partisipasi participating interest (PI), Pertamina dengan 20 persen hak partisipasi, dan Petronas dengan 15 persen hak partisipasi.

Baca juga: Sah, Pertamina dan Petronas Ambil Alih Blok Masela dari Shell

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com