Bank Sampoerna Salurkan Kredit Rp 11,3 Triliun sampai Kuartal III-2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 11,3 triliun sampai kuartal III-2023.

Jumlah tersebut tumbuh 23,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra menjelaskan, sekitar 60 persen dari total kredit tersebut diberikan pada pelaku UMKM.

"Sebesar Rp 6,8 triliun secara langsung atau tidak langsung diterima UMKM untuk mendukung usaha mereka," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/11/2023).

Ia menambahkan, pertumbuhan kredit selaras dengan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang dilakukan perusahaan.

Baca juga: Masuk Fortune 100 Indonesia, Sampoerna Fokus Ciptakan Nilai Tambah

DPK Bank Sampoerna tercatat Rp 12,4 triliun sampai akhir September 2023. Angka tersebut tumbuh 28,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 9,7 triliun.

"Persentase ini melampaui peningkatan DPK keseluruhan industri perbankan yang berada di tingkatan 8,4 persen dalam periode yang sama," imbuh dia.

Adapun, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) berada di level 3,6 persen, dengan NPL neto sebesar 1,9 persen.

Baca juga: Hadapi Tahun Politik dan Era Suku Bunga Tinggi, Ini Strategi Bank Raya

Sampai kuartal III-2023, Bank Sampoerna telah mengantongi laba senilai Rp 37,3 miliar.

Angka itu tumbuh 32 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 28,2 miliar.

Pendapatan non-bunga bersih didapat dari rata-rata total nilai transaksi bulanan melalui virtual accounts Bank Sampoerna sepanjang 3 kuartal pertama 2023 yang mencapai hampir Rp 8 triliun.

Jumlah itu meningkat 20 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama 2022.

Di sisi lain, pendapatan bunga juga mengalami kenaikan 17 persen menjadi Rp 1,1 triliun.

"Meski tantangan tidak akan berkurang di kuartal terakhir 2023 hingga tahun 2024 nanti, Bank Sampoerna siap mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah melalui penyediaan pembiayaan dan fasilitas perbankan," tandas dia.