Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 2 Persen

Kompas.com - 21/11/2023, 08:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEWYORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia naik lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Senin (20/11/2023) waktu setempat atau Selasa (21/11/2023) pagi WIB, memperpanjang kenaikan di tengah ekspektasi pengurangan produksi minyak mentah OPEC+.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 2,12 persen atau 1,71 dollar AS ke level 82,32 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember naik 2,52 persen atau 1,71 dollar AS ke level 77,60 dollar AS per barrel.

Kontrak kedua patokan harga minyak mentah tersebut sempat ditutup melonjak 4 persen pada perdagangan Jumat (17/11/2023) lalu.

Baca juga: Duduk Perkara Lengkap Tarik Ulur Utang Minyak Goreng Senilai Rp 344 Miliar, Aprindo Vs Kemendag

Tren penguatan didorong ekspektasi negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia atau OPEC+, mempertimbangkan untuk sepakat mengurangi produksi minyaknya pada pertemuan 26 November 2023 mendatang.

Padahal, sebelumnya tren harga minyak mentah terus menurun didorong pasokan yang memadai. Tercatat sejak akhir September 2023, harga minyak mentah telah turun hampir 20 persen.

"Mengingat hilangnya kenaikan harga minyak pada minggu lalu, semacam respons datang dari kelompok produsen (OPEC+)," kata Tamas Varga, dari pialang minyak PVM.

"Jika pemotongan produksi disepakati, kenaikan harga dalam jangka pendek diperkirakan akan terjadi, namun dampaknya terhadap harga dalam jangka panjang nampaknya meragukan karena penegakan hukum dan kepatuhan akan menjadi isu utama," jelas dia.

Adapun saat ini pelaku pasar tengah memperhatikan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah.

Investor saat ini mengawasi perdagangan minyak mentah Rusia setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan dan kapal maritim yang mengirimkan minyak mentah Rusia dengan dijual di atas batas harga negara G7.

Menurut Departemen Keuangan AS, kapal-kapal berbendera Liberia yang terkena sanksi yakni Kazan, Ligovsky Prospect dan NS Century.

Ini merupakan bagian dari upaya Washington menutup celah dalam mekanisme yang dirancang untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Sementara Rusia kini mencabut larangan ekspor semua jenis bensin dan diesel berkualitas tinggi, sehingga dapat kembali menambah pasokan bensin di pasar global.

Sedangkan di AS, pada pekan lalu perusahaan-perusahaan energi negara itu telah menambah rig minyak dan gas untuk pertama kalinya dalam tiga minggu. Penambahan jumlah rig ini berfungsi sebagai indikator produksi di masa depan.

Lalu kondisi di Timur Tengah sendiri, para pejabat AS dan Israel mengatakan kesepakatan untuk membebaskan beberapa sandera yang ditahan di wilayah Gaza yang terkepung semakin dekat meski terjadi pertempuran sengit.

Baca juga: Ketegangan di Timur Tengah Diprediksi Mereda, Harga Minyak Stabil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com