Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Minyak Masih di Bawah Target, Ini Upaya SKK Migas

Kompas.com - 15/11/2023, 22:47 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut produksi atau lifting migas saat ini belum mencapai target. Produksi minyak bumi saat ini masih di bawah 600.000 barrel per hari.

Adapun target produksi minyak bumi di 2023 sebesar 660.000 barrel per hari.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, pada tahun 2024 ditargetkan produksi minyak mencapai 635.000 barrel per hari, lebih rendah dari target tahun ini.

Baca juga: Ketegangan di Timur Tengah Diprediksi Mereda, Harga Minyak Stabil

Maka seiring dengan produksi minyak tahun ini yang masih di bawah target, SKK migas membidik setidaknya di sisa tahun 2023 produksi minyak bisa mendekati 635.000 barrel per hari.

"Jadi memang upaya kita sampai akhir tahun di 31 Desember 2023 itu, paling tidak harus mendekati target tahun depan, kalau tahun depan kita ingin bisa mencapai target," ujar Nanang dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Dengan perubahan target tersebut, artinya ada gap produksi minyak sekitar 20.000-30.000 barrel per hari dari target awal.

Ia menuturkan, jika hingga akhir tahun produksi minyak bisa di atas 600.000 barrel per hari, bahkan mendekati 635.000 barrel per hari, maka untuk mencapai target produksi minyak di 2024 menjadi lebih memungkinkan.

"Jadi, kita tetap sangat berusaha keras untuk bisa mendekatkan produksi di akhir tahun ini yang akan menjadi entry point di tahun depan, sedekat mungkin dengan target," kata dia.

"Harapan kita paling tidak di akhir tahun itu di atas 600.000 lah, sehingga PR kita di 2024 tidak seberat di tahun ini," imbuh Nanang.

Baca juga: Nasib Utang Rafaksi Minyak Goreng Tak Menentu, Pengusaha Ritel Sebut Pemerintah Belum Ada Langkah Nyata

Untuk mencapai target tersebut, SKK migas akan menggenjot produksi dengan berbagai cara. Di antaranya dengan menyelesaikan beberapa proyek migas dan mengoptimalkan lapangan-lapangan gas yang memberikan tambahan kondensat.

Kemudian melakukan pengeboran sumur untuk produksi dan pengeboran sumur development atau infill. SKK Migas sendiri menargetkan hingga akhir tahun bisa melakukan pengeboran mencapai sekitar 900 sumur.

Saat ini juga sudah dimulai pengeboran di Andaman, meliputi Sumur Timpan, Rencong dan sedang dilakukan proses eksplorasi oleh Mubadala Energy. Harapannya, kegiatan eksploitasi dan eksplorasi ini bisa menambah produksi migas nasional.

"Upaya-upaya inilah yang saya kira kita ini sudah di titik sprint kalau, kalau (dalam konteks) lari maraton, sekarang ini kita sudah mendekati finish. Jadi harus melakukan kegiatan yang sifatnya lebih mengakselerasi, termasuk juga kegiatan eksplorasi, karena itu akan mendapatkan cadangan yang akan diproduksikan di tahun-tahun berikutnya," papar Nanang.

Baca juga: Pangkas Produksi Minyak, Pertumbuhan Ekonomi Arab Saudi Terkontraksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com