Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi IHSG 27 November 2023, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 27/11/2023, 07:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan akan menguat pada Senin (27/11/2023). Sebelumnya, IHSG Jumat (24/11/2023) ditutup naik tipis 0,08 persen (5,28 poin) pada level 7.009,63.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang lanjutkan penguatan didukung dengan penurunan imbal hasil obligasi 10 tahun hingga rentang 6,6 persen hingga 6,7 persen.

“Kami yakin pekan ini merupakan pekan yang penuh dengan harapan. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000 – 7.050,” kata Maximilianus dalama analisisnya.

Baca juga: IHSG 24 November 2023 Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Pekan ini sebut dia, cukup menarik karena merupakan akhir bulan November namun awal dari Desember. Sentimen pertama muncul dari data AS. Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 akan menjadi bukti apakah perekonomian AS masih mampu bertahan ditengah ketidakpastian atau tidak.

“Secara proyeksi, kami estimasi pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2023 mengalami kenaikkan dari sebelumnya 4,9 persen menjadi 5 persen - 5,1 persen,” jelas dia. ?

Dari domestik, Maximilianus menilai bahwa pekan ini juga merupakan pekan masa kampanye akan dimulai, yakni pada tanggal 28 November 2023 – 10 Februari 2024.

Menurut dia, hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi pasar keuangan, karena akan mendorong konsumsi dan daya beli mengalami peningkatan.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian global pada tahun depan masih dibayangi oleh ketidakpastian pasar keuangan, sehingga akan berpengaruh terhadap volatilitas aliran modal dan tekanan nilai tukar.

Bank Indonesia mengungkapkan ekonomi global pada tahun 2023 akan bergerak di kisaran 2,9 persen YoY ini dilandasi dengan perkembangan positif di dunia internasional.

Sedangkan untuk tahun 2024, Bank Indonesia melihat prospek pertumbuhan ekonomi global melambat dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi global tahun depan akan melandai di kisaran 2,8 persen YoY, hal ini dilatarbelakangi oleh inflasi di negara maju yang tetap tinggi. ?

“Alhasil beberapa hal tersebut akan menjaga resiliensi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. Tentunya ini akan mendorong BI untuk terus memperkuat sinergi antara otoritas moneter dan fiskal,” jelas dia.

“Selain itu, BI juga mempertahankan pemberian stimulus makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan,” tambahnya.

Sementara itu Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih berada di bawah resisten Fibonacci 7.058 dan membentuk candle shooting star pada hari Jumat. Level support IHSG berada di 6.893, 6.844 dan 6.796, sementara level resistennya di 7.058, 7.128 dan 7.174.

“Ada tanda peluang melemah untuk menguji support terdekat di level 6.893. Namun demikian apabila IHSG menembus ke atas 7.058 maka dapat melanjutkan penguatan menuju 7.128. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” jelas Ivan.

Baca juga: 6 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada GoTo hingga Bank Jago

Bagaimana dengan saham-saham yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini? Simak rekomendasi saham dari tiga perusahaan sekuritas berikut:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com