Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Desember, IHSG dan Rupiah Tertekan

Kompas.com - 01/12/2023, 09:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (30/11/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.14 WIB, IHSG berada pada level 7.039,94 atau melemah 0,58 persen (40,7 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.080,74.

Sebanyak 175 saham melaju di zona hijau dan 239 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,9 triliun dengan volume 3,6 miliar saham.


Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini 1 Desember, Ini Rekomendasi Sahamnya
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish pada IHSG. Level support IHSG berada di 7.039, 7.000 dan 6.949, sementara level resistennya di 7.128, 7.174 dan 7.225.

“IHSG ditutup di atas 7.058 dengan candle bullish pada hari Kamis yang mengisyaratkan peluang untuk melanjutkan penguatan menuju 7.174, apabila hari ini IHSG menembus ke atas resisten terdekat di 7.128,” ujar Ivan.

Bursa Asia pada awal perdagangan mayoritas pada teritori negatif. Nikkei melemah 0,1 persen (33 persen) pada level 33.453,8, Hang Seng Hong Kong turun 0,56 persen (94,6 poin) ke posisi 16.948,23, dan Shanghai Komposit di level 3.021,14 atau terkoreksi 0,28 persen (8,5 poin). Sementara itu, Strait Times menguat 0,42 persen (13 poin) pada posisi 3.086,05.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.13 WIB rupiah berada pada level Rp 15.529 per dollar AS, atau turun 19 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.510 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, Peluang penguatan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan. Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas pemangkasan yang lebih besar dibandingkan menahan suku bunga di bulan Mei 2024.

“Hari ini, Potensi penguatan ke arah Rp 15.450-Rp 15.430 per dollar AS dengan potensi resisten Rp 15.530 per dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com