Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi dan Tenaga Kerja Membayangi, Wall Street Ditutup Merah

Kompas.com - 07/12/2023, 07:11 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (6/12/2023). Pergerakan bursa saham AS pada rabu dibayangi oleh data penurunan inflasi dan laporan tenaga kerja.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 70,13 poin, atau 0,19 persen dan ditutup pada level 36.054,43. S&P 500 merosot 0,39 persen menjadi 4.549,34, sedangkan Nasdaq Komposit melemah 0,58 persen menjadi 14.146,71. Ini adalah hari ketiga penurunan Dow dan S&P 500.

Pasar awalnya mendapat dorongan pada perdagangan pagi, setelah data ekonomi. Penurunan biaya tenaga kerja merupakan pertanda positif terhadap inflasi, sementara lonjakan produktivitas menandakan potensi perekonomian untuk menghindari resesi.

Baca juga: Tiga Indeks Utama Wall Street Berakhir di Zona Merah

Data penggajian swasta bulan November dari ADP memberikan indikasi terbaru pada pasar kerja. Ini merupakan titik lemah bagi Federal Reserve untuk kedepannya mengambil keputusan suku bunga.

“Data penggajian ADP menunjukkan kebijakan anti-inflasi The Fed yang kini benar-benar mulai berlaku,” kata kepala strategi pasar global di platform investasi online TradeStation David Russell mengutip CNBC.

“Angka-angka tersebut menunjukkan soft landing, namun investor mungkin mulai khawatir terhadap resesi jika kebijakan tetap terlalu hawkish,” tambahnya.

Baca juga: Menanti Arah Kebijakan The Fed, Bursa Saham AS Berakhir Hijau

Laporan ADP pada hari Rabu merupakan salah satu dari serangkaian rilis data yang berfokus pada tenaga kerja yang dipertimbangkan oleh para pedagang selama seminggu ini.

Pada hari Selasa, Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan pekerjaan di bulan Oktober turun ke level terendah sejak Maret 2021.

Investor akan memantau angka klaim pengangguran pada hari Kamis sebelum mengalihkan perhatian ke data nonfarm payrolls bulan November, upah, dan tingkat pengangguran yang akan dirilis pada hari Jumat.

“Tidak dapat disangkal bahwa data pada akhir minggu adalah data yang ditunggu-tunggu oleh semua orang,” kata analis pasar senior di Oanda Craig Erlam.

Baca juga: Moodys Pangkas Outlook Ekonomi AS Jadi Negatif, Apa Sebabnya?


Data terbaru pemerintah menunjukkan, biaya tenaga kerja mengalami penurunan yang lebih besar dari perkiraan para ekonom, sementara produktivitas meningkat pada tingkat yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Penurunan Dow dan S&P 500 menimbulkan pertanyaan seputar apakah reli di akhir tahun 2023 terhenti atau apakah pasar telah naik terlalu jauh, dalam waktu yang terlalu cepat. Namun, tiga indeks utama tetap siap untuk mengakhiri kuartal keempat dan tahun kalender dengan lebih tinggi.

Perusahaan Cloud, Box jauh 10 persen usai melaporkan hasil kuartal ketiga yang berada di bawah ekspektasi analis. Di sisi lain, saham properti Toll Brothers naik hampir 2 persen setelah melebihi ekspektasi pada kinerja top dan bottom line.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com