Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi dan Tenaga Kerja Membayangi, Wall Street Ditutup Merah

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 70,13 poin, atau 0,19 persen dan ditutup pada level 36.054,43. S&P 500 merosot 0,39 persen menjadi 4.549,34, sedangkan Nasdaq Komposit melemah 0,58 persen menjadi 14.146,71. Ini adalah hari ketiga penurunan Dow dan S&P 500.

Pasar awalnya mendapat dorongan pada perdagangan pagi, setelah data ekonomi. Penurunan biaya tenaga kerja merupakan pertanda positif terhadap inflasi, sementara lonjakan produktivitas menandakan potensi perekonomian untuk menghindari resesi.

Data penggajian swasta bulan November dari ADP memberikan indikasi terbaru pada pasar kerja. Ini merupakan titik lemah bagi Federal Reserve untuk kedepannya mengambil keputusan suku bunga.

“Data penggajian ADP menunjukkan kebijakan anti-inflasi The Fed yang kini benar-benar mulai berlaku,” kata kepala strategi pasar global di platform investasi online TradeStation David Russell mengutip CNBC.

“Angka-angka tersebut menunjukkan soft landing, namun investor mungkin mulai khawatir terhadap resesi jika kebijakan tetap terlalu hawkish,” tambahnya.

Laporan ADP pada hari Rabu merupakan salah satu dari serangkaian rilis data yang berfokus pada tenaga kerja yang dipertimbangkan oleh para pedagang selama seminggu ini.

Pada hari Selasa, Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan pekerjaan di bulan Oktober turun ke level terendah sejak Maret 2021.

Investor akan memantau angka klaim pengangguran pada hari Kamis sebelum mengalihkan perhatian ke data nonfarm payrolls bulan November, upah, dan tingkat pengangguran yang akan dirilis pada hari Jumat.

“Tidak dapat disangkal bahwa data pada akhir minggu adalah data yang ditunggu-tunggu oleh semua orang,” kata analis pasar senior di Oanda Craig Erlam.

Penurunan Dow dan S&P 500 menimbulkan pertanyaan seputar apakah reli di akhir tahun 2023 terhenti atau apakah pasar telah naik terlalu jauh, dalam waktu yang terlalu cepat. Namun, tiga indeks utama tetap siap untuk mengakhiri kuartal keempat dan tahun kalender dengan lebih tinggi.

Perusahaan Cloud, Box jauh 10 persen usai melaporkan hasil kuartal ketiga yang berada di bawah ekspektasi analis. Di sisi lain, saham properti Toll Brothers naik hampir 2 persen setelah melebihi ekspektasi pada kinerja top dan bottom line.

https://money.kompas.com/read/2023/12/07/071111326/inflasi-dan-tenaga-kerja-membayangi-wall-street-ditutup-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke