Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Indeks Utama Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kompas.com - 05/12/2023, 06:59 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Senin (4/12/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Pada pekan pertama di bulan Desember, para investor masih ragu, apakah pasar mampu bergerak lebih cepat usai kenaikan selama lima pekan berturut-turut.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,11 persen atau 41,06 poin pada level 36.204,44. Sementara itu, S&P 500 turun 0,54 persen menjadi berakhir 4.569,78. Kemudian, Nasdaq Komposit melemah 0,84 persen menjadi 14.185,49 karena investor menjual saham Big Tech, yang memimpin kenaikan pasar tahun ini.

Di sisi lain, saat pasar saham mengalami stagnasi, bitcoin dan emas bergerak menguat untuk memulai pekan ini. Bitcoin melewati angka 41.000 per dollar AS, dan mencapai level tertinggi dalam 19 bulan, sementara emas mencapai level nominal intraday tertinggi yang pernah ada.

Baca juga: Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup Menghijau

Saham Maraton Digital dan Riot Platform masing-masing melonjak lebih dari 8 persen seiring kemajuan bitcoin. Saham MicroStrategy dan Coinbase masing-masing naik 6,7 persen dan 5,5 persen.

Alaska Air Group ambles 14,2 persen setelah perusahaan setuju untuk mengakuisisi perusahaan kompetitor Hawaiian Airlines senilai 1,9 miliar dollar AS. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Alaska untuk memperluas wilayahnya di sepanjang Pantai Barat.

Pergerakan saham pada hari Senin menandai penurunan kondisi pasar menyusul periode kuat di pasar. Saham-saham teknologi mengalami tekanan pada hari itu. Seperti, saham Nvidia yang turun 2,7 persen, sementara Microsoft dan Meta masing-masing kehilangan lebih dari 1 persen.

“Sektor-sektor yang melemah hari ini pada dasarnya adalah sektor-sektor yang menguasai pasar selama lebih dari 11 bulan,” kata ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Asset Management Tom Hainlin.

S&P 500 membukukan penutupan tertinggi sejak Maret 2022 dan menjadikan kenaikan year-to-date hampir 20 persen. Saham - saham blue chip pada indeks Dow naik lebih dari 9 persen untuk tahun ini, sedangkan Nasdaq Komposit dengan saham-saham teknologi telah naik 35 persen sepanjang 2023.

Ketiga indeks tersebut meraih minggu positif kelima berturut-turut pada Jumat pekan lalu, dimana hal itu adalah kemenangan mingguan pertama Dow sejak 2021.

Rebound saham sejak Oktober terjadi karena investor semakin optimis bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya tahun depan.

Investor mempertahankan keyakinan tersebut minggu lalu bahkan ketika Ketua Fed Jerome Powell mencoba mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga, dengan mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pelonggaran kebijakan.

November adalah bulan terbaik untuk 30 saham Dow sejak Oktober 2022. S&P 500 dan Nasdaq Komposit juga menikmati kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022.

Baca juga: Mantan Bos Unilever Indonesia Jual Seluruh Saham UNVR, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com