Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

Kompas.com - 30/11/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) hingga kini belum ada kepastian. Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir menilai valuasi harga saham divestasi INCO masih tinggi, dan hal tersebut menjadi kendala pada proses divestasi.

Direktur Vale Indonesia Berdarnus Irmanto mengatakan, hinga kini pihaknya belum bisa menetapkan valuasi dari divestasi saham tersebut. Dia mengatakan proses saat ini tengah dibicarakan oleh berbagai pihak, untuk tindak lanjut valuasi divestasi saham Vale Indonesia.

“Seperti dalam persetujuan sebelumnya, telah disetujui adanya tambahan divestasi sebesar 14 persen. Proses selanjutnya bergantung negosiasi dari para pihak,” kata Berdarnus dalam Public Expose Live, Rabu (29/11/2023).

“Kami dari sisi manjmen perusahaan sangat senang dengan perkembangan ini, hal selanjutnya akan bergantung negosiasi kedepannya,” tambah dia.

Baca juga: Divestasi Saham Vale Kemahalan, Stafsus Erick: Harusnya Lebih Murah

Berdarnus menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai valuasi divestasi saham. Namun, ia ingin keputusan ini dapat dihasilkan dalam waktu yang cepat, mengingat hal ini cukup penting, terutama bagi perpanjangan kontrak area.

“Terkait dengan negosiasi harga divestasi, masih dinegosiasikan, sebagai pemegans daham kami tentu ingin secepatnya, karena divestasi ini adalah milestone penting dalam upaya kami mendapatkan perpanjangan kotrak area,” jelasnya.

Baca juga: Ancaman Erick Thohir bila Vale Jual Mahal Saham Divestasinya ke RI

Dia mengatakan, para pemegang saham menyadari dan berkomitmen untuk menyelesaikan secepatnya mengenai valuasi divestasi saham Vale, sebagai upaya memperpanjang perizinan pertambangan yang dimiliki perusahaan.

“Akan dilakukan divestasi secara proporsional, artinya pihak Kanada dan Sumitomo akan berkurang proporsional dari 14 persen tersebut,” ujarnya.

“Namun yang perlu digarisbawahi, pemegang saham utama tetap tiga besar yakni Vale, MIND ID, dan Sumitomo. Tiga pemegang saham ini berkomitmen melakukan goo mining practice sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan fokus pada ESG,” tegasnya.

Baca juga: Erick Thohir: Valuasi Divestasi Saham Vale Indonesia Ketinggian

 


Berdarnus mengungkapkan, milestone divestasi yang dilakukan tersebut merupakan upaya untuk keberlangsungan bisnis perusahaan kedepannya dan memberikan kejelasan secara hukum, dan komplien terhadap regulasi.

Dia bilang, Vale Kanada, Sumitomo Metal Mining, dan MIND ID merupakan bisnis yang kuat di bidangnya masing-masing, dan diharapkan kedepannya ketiga pihak tersebut dapat membawa Vale Indonesia merealisasikan strategi objektifnya.

“Ini kesempatan langka, dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com