Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Kompas.com - 30/11/2023, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melakukan antisipasi pada potensi serangan siber. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, pihaknya secara konsisten menganggarkan belanja modal atau capex untuk melindungi nasabah dari serangan siber.

“Komitmen kita dalam investasi capex secara konsisten,” kata Hera dalam Public Expose Live Rabu (29/11/2023).

“Kami juga bekerja sama dengan ahli teknologi untuk menembus sistem BCA, dan melihat seberapa kuat sistem BCA. Untuk isu Cyber Attach, tidak benar bahwa ada virus dalam aplikasi Mobile BCA dan masuk dalam device, yang ada virus itu berasal dari aplikasi pinjaman online yang diinstal di smartphone,” lanjut Hera.

Baca juga: BCA Bakal Bagikan Dividen Interim di Akhir Tahun, Cek Jadwalnya

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan, sejak 2021 hingga 2023 pihaknya terus konsisten menganggarkan belanja modal untuk IT. Nilainya bahkan telah tumbuh tiga kali lipat sejak 2021.

“Capex akan kita tingkatkan terus. Investasi kami dilakukan dari sisi teknologi, analitik data, seperti AI yang juga kami pakai untuk melakukan analitik terkait dengan transaksi - transaksi yang mencurigakan dan sebagainya,” jelas Vera.

“Ini dilakukan karena modal BCA merupakan salah satu yang tertinggi, dan juga kami terus melengkapi dari tim IT kami, serta banyak hal untuk terus kita upayakan dalam menjaga keamanan bertransaksi,” tambahnya.

Baca juga: Duduk Perkara Uang Nasabah BCA Rp 68,5 Juta Hilang lewat Transaksi QRIS

Lebih rinci, Vera mengatakan bahwa pihaknya menggunakan Artificial Intelligence atau AI untuk mengotomatisasi pekerjaaan yang repetitif. Selain itu pihaknya juga menggunakan AI untuk mempebaiki making process decicion. AI juga digunakan untuk analitik data, sebagai upaya mitigasi potensi fraud.

“Data analitik digunakan untuk memitigasi potensi fraud, atau fraud detection. Kalau mengandalkan ‘mata’ untuk transaksi yang nilainya jutaan tiap hari, enggak keburu. Sehingga kita menggunakan kombinasi dengan robot dalam security activity, sehingga bisa mem-blockir unusual transaction terhadap sistem kita,” lanjut dia.

Baca juga: Biar Enggak Jadi Korban, Kenali Modus Pembobolan OneKlik di BCA mobile

 


Vera mengatakan investasi di IT akan semakin meningkat di masa mendatang. Saat ini saja, BCA berinvestasi pada data center baru di Cikarang. Rencananya data center tersebut akan full operating pada 2023.

“Kalau data center, memang banyak sekali investasi, termasuk software dan hardware. Jadi ini terus dilakukan dengan investasi di teknologi yang terus kami tingkatkan. Tahun ini capex atau modal kita sebesar Rp 8,3 triliun, 2024 akan kita sampaikan di awal tahun usai paparan kinerja,” ungkap Vera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com