BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BCA

Biar Enggak Jadi Korban, Kenali Modus Pembobolan OneKlik di BCA mobile

Kompas.com - 14/11/2023, 14:30 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kejahatan finansial yang menyasar nasabah perbankan kian marak terjadi. Modusnya pun beragam, salah satunya penipuan (fraud) dengan tujuan membobol OneKlik.

OneKlik merupakan salah satu fitur dari Bank BCA untuk memudahkan nasabahnya ketika bertransaksi secara daring. Dengan fitur tersebut, transaksi bisa beres hanya dalam satu klik.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada risiko kejahatan yang mengintai pengguna OneKlik.

Biar tidak menjadi korban, kenali modus-modus pembobolan OneKlik berikut yang dirangkum dari situs resmi Bank BCA.

Baca juga: Awas Modus Penipuan BCA Mobile Palsu, Begini Cara Mencegahnya

1. Menyamar sebagai pembeli toko online

Modus ini biasanya menyasar para pemilik toko online atau nasabah BCA biasa yang sedang menjual barang secara online.

Pelaku beraksi dengan berpura-pura menjadi pembeli dan tertarik pada barang yang dijual. Ia pun mengajak korban untuk berkomunikasi lewat aplikasi pesan pribadi, seperti WhatsApp atau Telegram.

Dengan alasan ingin melakukan pembayaran lewat OneKlik, pelaku akan menggiring korban untuk memberikan nomor kartu debit. Padahal, data ini akan dipakai pelaku untuk mengaktifkan OneKlik korban di aplikasi e-commerce atau dompet digital miliknya.

Korban sendiri biasanya belum sadar sedang masuk dalam perangkap kejahatan.

Ketika OneKlik sudah diaktifkan oleh pelaku, notifikasi permintaan verifikasi muncul di ponsel korban. Dengan segala cara, pelaku akan memandu korban untuk melakukan verifikasi. Setelah itu, pelaku bisa leluasa menggunakan OneKlik hingga isi rekening korban habis.\

2. Menyamar sebagai customer service platform marketplace ternama atau provider telekomunikasi

Modus selanjutnya adalah menyamar sebagai customer service (CS) platform marketplace ternama atau provider telekomunikasi. Cara kerja modus ini adalah sebagai berikut.

Pelaku akan menghubungi calon korban dengan mengaku sebagai CS salah satu marketplace. Ia memberitahu bahwa calon korban mendapatkan reward point yang pencairannya hanya bisa dilakukan lewat OneKlik.

Calon korban yang tidak awas akan merasa senang dan tertarik dengan kabar tersebut. Ia pun akan menuruti pelaku yang meminta nomor kartu debit untuk verifikasi sebagai tahapan pencairan reward point.

Sama seperti modus pertama, pelaku akan meminta nomor rekening dan kartu debit korban untuk mendaftarkan OneKlik di aplikasi marketplace atau dompet digital miliknya.

Pelaku juga akan meminta korban untuk melakukan verifikasi OneKlik di BCA mobile dengan mengikuti petunjuk yang ada. Setelah itu, ia bisa bebas berbelanja atau menguras uang korban di rekening.

Baca juga: Hati-hati Serangan Malware, Ini Ciri-ciri dan Kiat Mengatasinya

3. Menyamar sebagai pelanggan joki

Modus ini biasanya menyasar para penyedia jasa tugas kuliah alias joki. Sementara, pelakunya berpura-pura menjadi calon pelanggan atau pelanggan.

Dengan dalih mau membayar jasa joki melalui transfer lewat OneKlik, pelaku mengirimkan sebuah gambar yang seolah-olah berasal dari aplikasi OneKlik. Bentuk gambarnya berupa formulir yang berisi data-data perbankan yang mesti diisi, seperti nomor rekening dan kartu debit, serta nomor ponsel korban.

Seluruh data tersebut dibutuhkan pelaku untuk mengaktifkan OneKlik korban di aplikasi marketplace atau dompet digital miliknya.

Sama seperti modus sebelumnya, pada ponsel korban bakal notifikasi registrasi Oneklik dan ketika diklik otomatis mengarah untuk membuka aplikasi BCA mobile. Dengan segala tipu daya, penipu akan menggiring korban untuk menyelesaikan registrasi.

4. Menyamar sebagai pemilik properti atau lapangan olahraga

Modus pembobolan OneKlik dengan pelaku menyamar menjadi pemilik properti atau lapangan olahraga juga marak terjadi. Korban aksi ini adalah calon penyewa.

Korban biasanya mendapatkan kontak pelaku dari Google atau ditelepon langsung oleh pelaku. Pelaku meminta korban membayar uang deposit melalui OneKlik.

Untuk melakukan pembayaran, pelaku meminta korban untuk memberikan nomor kartu debit dan ponsel korban yang terhubung dengan BCA mobile. Pelaku kemudian mengarahkan korban untuk klik notifikasi “Aktivasi OneKlik” atau membuka BCA mobile dan memilih menu “m-Admin” dan “Atur OneKlik”.

Tanpa sadar, korban sedang diarahkan untuk menyelesaikan aktivasi OneKlik di sebuah aplikasi online shop. Tak berapa lama kemudian, uang di rekening korban pun dikuras oleh pelaku.

Baca juga: Waspada Bahaya “Malware”, Berikut 6 Tips Keamanan agar Terhindar dari Kejahatan Siber

Tips terhindar dari modus pembobolan OneKlik

Untuk menghindari modus-modus penipuan yang mengincar OneKlik, Anda dapat melakukan beberapa tip berikut.

Pertama, tetap tenang dan jangan pernah memberikan data-data pribadi seperti nomor kartu debit atau kredit, CVV atau CCV, PIN, dan OTP kepada siapa pun.

Kedua, jika tiba-tiba muncul notifikasi untuk aktivasi OneKlik, periksa dulu sebelum diklik. Pastikan bahwa Anda adalah orang yang melakukan registrasi. Kalau tidak merasa melakukan registrasi, abaikan notifikasi tersebut.

Ketiga, aktifkan fitur notifikasi transaksi dan selalu cek saldo rekening secara rutin. Laporkan ke bank jika terdapat transaksi yang mencurigakan. Anda bisa menghubungi call center BCA di nomor 1500888 atau melalui aplikasi haloBCA.

Keempat, aktifkan fitur proteksi OneKlik agar rekening selalu aman, seperti dengan mengatur limit transaksi harian OneKlik. Selain itu, hapus atau blokir sementara OneKlik saat terjadi transaksi mencurigakan.

Itulah empat modus pembobolan OneKlik dan cara menghindarinya. Selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi online!


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com