Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2023: Daftar Bahan Pokok yang Kenaikan Harganya Bikin Rakyat Menjerit 

Kompas.com - 21/12/2023, 09:26 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga komoditas bahan pokok (bapok) menjadi salah satu penyumbang tingginya angka inflasi di Tanah Air. 

Setiap tahunannya dengan semakin tingginya harga bapok membuat angka inflasi di indonesia juga ikut meningkat. Misalnya saja inflasi pada Desember 2021 tercatat sebesar 1,87 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kemudian pada Desember 2022, inflasi tercatat sebesar 5,51 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Sementara di 2023 di bulan September tercatat 2,28 persen. Tingkat inflasi tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan posisi inflasi bulan sebelumnya. 

BPS mencatat komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar adalah beras, dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen, 

Artinya, komoditas beras menjadi salah satu komoditas bapok yang harganya membuat masyarakat khawatir. Selain beras, yang menjadi komoditas bapok yang kenaikan harganya membuat masyarakat pusing adalah gula, daging ayam hingga cabai. 

Baca juga: Beras dan Gula Penyumbang Impor Barang Konsumsi Terbesar pada November 2023

Mengutip catatan Kompas.com, Kamis (21/12/2023), berikut adalah daftar bapok yang  kenaikan harganya bikin rakyat menjerit. 

1. Gula

Gula menjadi salah satu bapok yang harganya sudah tinggi sejak awal tahun 2023. Oleh karena itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menetapkan harga acuan pembelian gula semula Rp 11.500 per kilogram (kg) ditetapkan menjadi Rp 12.500 per kg. 

Adapun harga gula konsumsi di tingkat konsumen juga disesuaikan dari Rp 13.500 per kg menjadi Rp 14.500 per kg, dan Rp 15.500 per kg khusus wilayah 3TP (Terluar, Terdepan, Tertinggal, dan Perbatasan). 

Berikut adalah rincian kenaikan harganya:

- Januari: Rp 15.050

- Februari: Rp 15.050

- Maret: Rp 15.100

- April: Rp 15.100

- Mei: Rp 15.100

- Juni: Rp 15.300

- Juli: Rp 15.300

- Agustus: Rp 15.400

- September: Rp 15.540

- Oktober: Rp 15.950

- November: Rp 16.450

- Desember: Rp 17.500 

Baca juga: Kepala Badan Pangan Nasional Bertolak ke India, “Lobi” Importasi Beras dan Daging Kerbau


2. Beras

Beras juga menjadi salah satu bapok yang kenaikan harganya membuat masyarakat khususnya pedagang warung nasi berteriak. 

Tepat pada awal Oktober 2023 yang lalu harga beras premium pecah rekor Rp 15.040 per kilogram. Pun dengan harga beras medium yang pada saat itu mencapai Rp 13.240 per kg. 

Kenaikan harga beras itu terjadi lantaran permintaan pasar yang tinggi sementara stoknya sedikit akibat dari El Nino yang membuat produksi beras yang juga turun. 

Untuk meredam itulah, pemerintah telah melakukan pengadaan impor beras. Dalam tahun ini pemerintah akan mengimpor 3,5 juta ton beras asalnya Vietnam, Thailand hingga Pakistan. 

Berikut adalah rincian kenaikan harganya:

 - Januari: Rp 12.650

- Februari: Rp 12.900

- Maret: Rp 13.200

- April: Rp 13.400

- Mei: Rp 12.800

- Juni: Rp 13.550

- Juli: Rp 13.550

- Agustus: Rp 13.550

- September: Rp 13.800

- Oktober: Rp 14.400

- November: Rp 14.650

- Desember: Rp 14.650 

Baca juga: Mendag Zulhas Belum Berencana Impor Jagung untuk Tekan Harga Daging Ayam

Halaman:


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com