Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sumber Dana KCI untuk Beli KRL Baru dan Peremajaan KRL Lama

Kompas.com - 11/01/2024, 18:02 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter (KCI) membutuhkan biaya sebesar Rp 8,65 triliun untuk pengadaan KRL baru dan peremajaan KRL lama hingga 2027.

Direktur Utama PT KAI Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto mengatakan, biaya untuk kebutuhan armada itu bersumber dari pinjaman bank sebesar Rp 3,65 triliun dan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 5 triliun.

Terkait dana PMN, Asdo menyebut akan cair dalam 3 tahap yaitu sebesar Rp 2 triliun pada tahun ini, dan masing-masing sebesar Rp 1,5 triliun pada 2025 dan 2026.

Baca juga: Bakal Impor 3 KRL Baru Tahun Ini, KCI Jajaki 5 Perusahaan Manufaktur Luar Negeri

"PMN itu KAI yang nanti akan di-deliver ke KCI. Jumlahnya Rp 8,65 triliun kebutuhan capex Rp 3,65 triliun ini KCI harus pinjam dari bank melalui loan dan dari pemerintah (PMN) sebesar Rp 5 triliun," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Kebutuhan biaya Rp 8,65 triliun ini akan digunakan untuk beli impor KRL baru sebanyak 3 rangkaian kereta (trainset), beli 24 trainset baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, dan peremajaan (retrofit) 19 trainset ke INKA.

Pengadaan seluruh armada itu akan dilakukan secara bertahap selama 2023-2027.

Baca juga: Tabrakan KA Turangga-KRL Bandung Raya, KAI: 4 Petugas KA Meninggal Dunia

Pada tahun ini, KCI akan membeli 3 KRL impor menggunakan dana pencairan PMN tahap pertama, namun masih belum diketahui berapa nilai impor KRL baru ini karena masih dalam tahap lelang.

Pembelian impor 3 KRL baru itu dilakukan untuk menambal kebutuhan armada KRL lantaran pada tahun ini KCI akan melakukan retrofit 4 KRL miliknya.

"Kapasitas total saat ini kita ada sekitar 104 trainset dengan kedatangan (3 KRL impor) ini jadi 107 trainset. Tapi nanti ada pengurangan lagi nih, karena kita ada 4 trainset yang harus kita retrofit, kita kirim ke INKA untuk diretrofit," jelasnya.

Baca juga: Dirut KAI Pastikan PMN Rp 2 Trliun Cair Tahun Depan, untuk Beli KRL Baru

"Kita memesan 3 trainset impor itu karena ada secara bertahap di Februari ini kita akan kirim 2 trainset ke INKA untuk diretrofit dan nanti di pertengahan tahun kita kirim 2 lagi ke INKA untuk diretrofit," sambungnya.

Adapun untuk retrofit 19 KRL lama akan dilakukan secara bertahap sampai 2026 dengan komposisi 4 trainset, 4 trainset, 4 trainset di 2, dan 7 trainset di 2026.

"Retrofit dilakukan secara bertahap karena melihat kapasitas kemampuan INKA juga. Ini berdasarkan rekomendasi dari INKA berapa per tahun yang mampu dikerjakan," tuturnya.

Baca juga: Soal Rencana Perpanjangan Rute KRL ke Karawang, MTI: Masyarakat Butuh

Sebagai informasi, pada 9 Maret 2023, KCI telah menandatangani kontrak pengadaan 16 rangkaian KRL baru dengan PT INKA senilai hampir Rp 4 triliun yang akan selesai pada 2025-2026.

Kemudian pada 3 November 2023, KCI juga menandatangani kontrak peremajaan atau retrofit 19 rangkaian KRL lama dengan PT INKA senilai Rp 2,23 triliun.

Adapun pengerjaan retrofit dilakukan secara bertahap selama 2023-2026. Dengan proses pengerjaan retrofit akan membutuhkan waktu selama 13-15 bulan.

Untuk 2023, KCI akan melakukan proses retrofit sebanyak 4 rangkaian yang terdiri dari 3 rangkaian seri Metro 05 dan 1 rangkaian seri Metro 6000.

Baca juga: KCI Investigasi Munculnya Percikan Api di Kolong KRL Jabodetabek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com