Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun SPBU Hidrogen Pertama di Indonesia, Pertamina Gandeng Toyota

Kompas.com - 17/01/2024, 21:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) bekerja sama dengan Toyota mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Salah satunya dengan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) atau hydrogen refueling station (HRS).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, untuk tahap awal pihaknya membangun SPBH di Daan Mogot, Jakarta Barat. Diperkirakan pembangunan SPBH ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

Dengan dibangunnya SPBH atau HRS maka SPBU Daan Mogot akan menjadi stasiun pengisian bahan bakar energi terpadu pertama di Indonesia yang akan menyediakan 3 jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu bahan bakar minyak, gas, dan hidrogen.

Baca juga: Pejabat Pertamina Diduga Dapat Fasilitas Main Golf dari SAP, Ahok: Kita Teliti

Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari 5 menit.

"Kita buktikan bahwa kita bisa memprovide semua jenis fuel yang diperlukan untuk mobility. karena hari ini Pertamina lah yang mensuplai energi yang terbesar untuk sektor transportasi. Jadi kita harus memberikan pilihan banyak, mau kita isi dengan fuel biasa atau biofuel atau EV atau hidrogen kita siapkan semuanya," ujarnya saat acara groundbreaking SPBH di Daan Mogot, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Ke depannya, Pertamina juga akan membangun SPBH di tempat lain bahkan tidak hanya di Pulau Jawa saja. Pasalnya, Pertamina telah memetakan 17 sumber hidrogen yang akan digunakan untuk memasok hidrogen ke SPBH yang telah dibangun.

"Jadi ada 17, 4 di Sumatera, 4 di Jawa, 3 di Kalimantan, 1 di Nusa Tenggara, dan 2 di Papua ini sudah siap," kata Nicke.

Sementara tugas Toyota dalam kerja sama ini ialah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di SPBH Pertamina.

President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto menambahkan, kerja sama ini dilakukan karena sektor transportasi dan energi merupakan dua sektor yang saling berkaitan satu sama lain untuk mewujudkan ekosistem energi bersih di Indonesia.

Baca juga: PLN dan HDF Energy Kerja Sama Pengembangan Pembangkit Listrik Hidrogen

"Sektor transportasi memegang peranan penting dalam pengurangan emisi. Hal ini menjadi tantangan bagi kita untuk bisa mengoptimalkan energi bersih dan menyiapkan teknologi kendaraan yang ramah lingkungan. Untuk itu kolaborasi antara energy company dan mobility company sangatlah penting," ungkapnya pada kesempatan yang sama.

Keduanya berharap kerja sama ini akan mendukung kebijakan pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission di 2060. Adapun khusus untuk sektor transportasi, bahan bakar hidrogen ini ditargetkan dapat dimulai pada 2030 secara bertahap.

Adapun kolaborasi kedua entitas tersebut tertuang dalam Joint Development Agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto serta disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Baca juga: Pemerintah Bayar Dana Kompensasi BBM Rp 132,44 Triliun ke Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com