Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Kritik Pengadaan Pangan Tak Libatkan Petani, tapi Korporasi

Kompas.com - 21/01/2024, 20:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik pengadaan pangan nasional tidak melibatkan para petani, melainkan hanya bekerja sama dengan korporasi.

Padahal, kata dia, potensi petani dan seluruh produk persawahannya luar biasa.

"Lebih fatal lagi dalam mengadakan pangan nasional petani tidak dilibatkan, dan bahkan hanya melibatkan korporasi ini kita ubah, kita ingin melihat bahwa potensi petani dan seluruh produk-produknya luar biasa," kata Cak Imin dalam acara debat kedua Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Cak Imin: Hilirisasi Dilakukan Ugal-ugalan

Cak Imin mengatakan, pengembangan seluruh produk pertanian para petani dapat dimulai dari pengadaan lahan dan pemberian pupuk dengan harga terjangkau.

"Dan petani sebenarnya punya duit tapi pupuk enggak ada, bagaimana mungkin, potensi pupuk organik juga menjadi salah satu bagian penting agar produksi pertanian kita semakin berkualitas," ujarnya.

Selain itu, Cak Imin mengatakan, pihaknya akan mendorong program gagal tanam akibat perubahan iklim agar petani memiliki rasa aman.

Baca juga: Cak Imin: Hilirisasi Ugal-ugalan, Ada Kecelakaan, TKA Mendominasi

 


Tak hanya itu, pengembangan irigasi dan penyediaan pupuk bersubsidi terus dilakukan agar petani ikut berkontribusi dalam mengisi kekurangan pangan.

"Dan kita hentikan tergantungan pangan kita dari luar produksi," ucap dia.

Sebagai informasi debat keempat Pilpres yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024, beragendakan debat untuk cawapres.

Ketiga cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD bakal membahas soal Energi, sumber daya alam (SDA), Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat dalam debat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com