Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Barat Masih Minim Manfaatkan Potensi EBT

Kompas.com - 25/01/2024, 11:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat (Jabar) mencatatkan bauran energi terbarukan (EBT) Jawa Barat pada 2021 telah mencapai 23,41 persen.

Angka ini telah melampaui target yang ditentukan pemerintah melalui Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sebesar 20 persen pada 2025.

"Per tahun 2021 target bauran kami sudah mencapai 23,41 persen, berarti ini sudah melebihi target yang ditetapkan melalui Rencana Umum Energi Daerah," ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih saat jelah energi Jawa Barat bersama IESR di Bekasi, Selasa (24/1/2024).

Baca juga: Kementerian ESDM Ingin Harga Listrik dari EBT Makin Terjangkau

Sementara bauran EBT Jawa Barat pada 2023 kemarin tercatat mencapai 25,81 persen. Dengan capaian tersebut Ai Saadiyah mengatakan, pihaknya akan melakukan tinjauan ulang terhadap RUED agar bisa mengakselerasi capaian EBT ke depannya.

Meskipun pencapaian secara bauran energi terbarukan dinilai tinggi pada 2023, namun secara kapasitas baru sekitar 2 persen potensi yang baru termanfaatkan atau sebesar 3,41 GigaWatt ( GW).

Padahal Jawa Barat memiliki potensi yang besar untuk EBT yakni mencapai 192 GW yang bisa dihasilkan dari energi surya, biomassa, panas bumi hingga angin.

Tercatat untuk energi solar memiliki potensi 147 GW, Biomassa 332 MW, Geothermal 4,76 GW, hingga angin yang bisa mencapai 37,50 GW.

Baca juga: Cadangan Gas RI Terbesar se-Asia Tenggara, tapi Tantangannya Monetisasinya Juga Banyak


Di sisi lain Jawa Barat juga memiliki instalasi atau pembangkit EBT seperti PLTP Kamojang, PLTS Terapung Cirata, PLTMH Rimba Lestari, PLTM Cibuni hingga PLTS Biogas Cigugur.

Di sisi lain, Ai Saadiyah menambahkan, ada beberapa tantangan implementasi transisi energi di Jawa Barat yakni terbatasnya kewenangan urusan energi di daerah baik provinsi dan kabupaten/kota serta adanya kondisi oversupply pembangkit tenaga listrik Jawa Madura Bali.

"Konsep energi terbarukan serta konservasi energi juga belum dikenal secara luas oleh masyarakat,” kata Ai Saadiyah.

Selain itu yang menjadi tantangan selanjutnya adalah proyek-proyek EBT bersifat capital intensi e atau membutuhkan modal produksi dan teknologi tinggi serta membutuhkan tenaga kerja berkompetensi khusus.

Oleh sebab itu lanjut dia, untuk bisa memanfaatkan potensi itu semua menurutnya kolaborasi lintas sektor penting untuk dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com