BANDUNG, KOMPAS.com - Pijar Mahir, produk Leap Telkom Digital dari PT Telkom Indonesia berkolaborasi dengan TikTok menyediakan pelatihan dan pemberdayaan UMKM.
Dalam pelatihan tersebut, UMKM lokal akan memaksimalkan penggunaan TikTok sebagai sarana promosi bisnis.
Head of Digital Vertical Ecosystem Education Telkom, Sri Safitri mengatakan, kerja sama ini mempertajam Pijar Mahir dalam menyediakan solusi pembekalan UMKM berupa pelatihan yang disesuaikan kebutuhan UMKM dalam memasuki ekosistem digital.
“Kerja sama dengan TikTok menjadi langkah strategis Telkom untuk membantu UMKM semakin go digital dan meraih pasar mancanegara," ujar Sri dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Perkuat Infrastruktur Digital, Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison Jalin Kemitraan Strategis
Sepanjang tahun 2023, sambung Sri, UMKM sebagai penggerak ekonomi bangsa telah memberikan kontribusi lebih dari 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. UMKM juga menyerap 97 persen tenaga kerja lokal.
"Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta UMKM mampu go digital hingga akhir tahun 2024 agar peluang pasar yang diraih UMKM semakin luas guna memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian nasional," ungkap dia.
Faktanya, saat ini masih banyak UMKM terkendala bagaimana memanfaatkan platform digital.
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada 2022, terdapat 68 persen dari total 64 juta UMKM di Indonesia yang belum masuk ekosistem digital.
Riset dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) itu merupakan imbas dari kurangnya pengetahuan dan keahlian digital pelaku UMKM.
Baca juga: Tingkatkan Talenta Tenaga Kerja Digital, Pijar Mahir dan Codex Bikin Career Clinic
Guna mempercepat pencapaian target pemerintah agar UMKM semakin go digital, Candra Wijayangka, Dosen Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University, mengatakan, kerja sama Telkom dan TikTok memberikan angin segar bagi UMKM.
"Kita tak bisa pungkiri jika ekonomi digital untuk UMKM, terutama yang dihadirkan Telkom dan TikTok, telah menciptakan demokratisasi ekonomi bisnis yang luar biasa. Sebagai praktisi dan akademisi bisnis, saya sambut baik kerja sama keduanya karena fakta di lapangan UMKM belum semua melek teknologi," katanya.
Demokratisasi ekonomi itu diperlukan karena UMKM tak perlu modal berlimpah namun bisa meraih pasar seluas mungkin hingga seluruh dunia.
UMKM tinggal buka aplikasi digital di kamar sampai pelataran rumahnya, maka transaksi bisa melesat hebat hingga sampai seluruh penjuru dunia.
Baca juga: Startup Gim Binaan Telkom Raih Google Play Best Game of 2023
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya