BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan IM3 Indosat

Perkuat Infrastruktur Digital, Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison Jalin Kemitraan Strategis

Kompas.com - 27/01/2024, 17:59 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH) untuk memperkuat infrastruktur digital melalui ekosistem internet exchange (IX).

Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) dan joint venture dari BDx Data Centers (BDx), Indosat, Lintasarta, serta BDx Indonesia di Pacific Telecommunications Council (PTC) 2024, di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS), pada Minggu (21/1/2024).

Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) NeutraDC Andreuw Th A F dengan CEO BDx Mayank Srivastava.

Adapun penandatanganan nota kesepahaman disaksikan secara langsung oleh Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha.

Atas kerja sama yang telah terjalin, Andreuw mengaku sangat antusias dan senang dapat berkolaborasi dengan BDx Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur digital di Tanah Air.

Baca juga: Tegaskan Status The Most Consistent Experience dari OpenSignal, IM3 Tingkatkan Kualitas Jaringan Jelang Akhir Tahun

Dirinya mengatakan, sebagai penyedia terdepan dalam neutral ecosystem terbesar yang mencakup artificial intelligence (AI), content delivery network (CDN), konektivitas, dan layanan cloud, NeutraDC siap terhadap katalisasi demokratisasi akses internet di seluruh Indonesia dengan populasi yang besar.

“Langkah berani ini bisa membuka peluang tanpa batas bagi ekonomi digital Indonesia yang membawa perubahan dalam lanskap digital regional," ujar Andreuw dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/1/2024).

Senada dengan Andreuw, Mayank juga merasa senang dengan kolaborasi yang telah terjalin antara pihaknya dengan NeutraDC.

"Dengan perluasan portofolio, BDx Indonesia kini telah menjadi penyedia pusat data carrier-neutral terbesar di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan langkah besar menuju penciptaan infrastruktur digital mesh paling terhubung untuk Indonesia. Visi tersebut didukung oleh BDx Indonesia dan NeutraDC,” kata Mayank.

Melalui kemitraan strategis itu, baik Telkom Indonesia maupun Indosat, kini sepakat untuk saling memberdayakan bisnis pusat data masing-masing.

NeutraDC sendiri adalah entitas pusat data dari Telkom Indonesia. Sementara itu, BDx Indonesia adalah mitra bisnis pusat data Indosat.

Didorong peningkatan permintaan terhadap pusat data

Saat ini, gelombang transformasi digital terus berjalan secara masif. Hal ini membuat permintaan terhadap pusat data di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, terus mengalami peningkatan.

Belum lagi adanya ekspansi pesat pada sektor e-commerce dan adopsi teknologi pada proses bisnis yang turut memberikan dorongan besar terhadap kebutuhan akan infrastruktur pusat data yang andal.

Bagi perusahaan telekomunikasi, hal tersebut jadi menciptakan peluang kolaborasi yang strategis untuk memperluas jangkauan pasar. Kolaborasi dinilai penting karena akan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas kolokasi.

Penandatanganan kerja sama antara Telkom dan Indosat yang dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) NeutraDC Andreuw Th A F dengan CEO BDx Mayank Srivastava. Dok. Indosat Penandatanganan kerja sama antara Telkom dan Indosat yang dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) NeutraDC Andreuw Th A F dengan CEO BDx Mayank Srivastava.

Adapun dengan ekosistem IX yang terkoneksi, para pengguna dipastikan dapat merasakan fleksibilitas dalam menggunakan berbagai layanan lewat arsitektur keamanan satu pintu.

Mayank menerangkan, sebagai bagian dari kerja sama, semua pihak pun telah mengidentifikasi titik-titik fokus dari kunci ekosistem IX. Titi tersebut berfokus pada lokasi carrier-neutral yang memenuhi standar tier 3 dan tersebar di kota-kota utama di Indonesia.

“NeutraDC dan BDx Indonesia akan menjadi pengelola beberapa IX independen. Kami akan menyediakan bantuan dan dukungan teknis untuk menciptakan interkoneksi ekosistem IX yang tangguh. Kami juga akan meningkatkan ketahanan infrastruktur internet dan menciptakan kerangka kerja internet nasional yang lebih efisien,” terang Mayank.

Mayank menambahkan, Telkom melalui NeutraDC telah memainkan peran kunci dalam mendukung transformasi tersebut. Pasalnya, NeutraDC saat ini memiliki pusat data hyperscale di Cikarang dan Batam.

Tidak hanya berskala hyperscale, kata dia, NeutraDC juga memiliki pusat data enterprise yang tersebar di beberapa titik di seluruh Indonesia.

“Sedangkan BDx Indonesia memiliki fasilitas di seluruh pulau besar. Kami juga mengoperasikan portofolio pusat data enterprise dan hyperscale di Jakarta dan Jawa Barat, mengembangkan hyperscale campus khusus di Suryacipta Jakarta Timur, dan mengembangkan greenfield yang mendukung beban kerja AI,” ucapnya.

Baca juga: Tetap Terkoneksi Tanpa Kartu Fisik, Ini Deretan Keunggulan eSIM dari IM3

Pada kesempatan itu, Ririek menjelaskan bahwa dengan semakin kuatnya kehadiran Telkom Indonesia di Asia Pasifik akan berdampak baik pada kualitas layanan internet secara signifikan.

Dengan begitu, kata dia, kehadiran Telkom Indonesia dapat mempercepat akses informasi yang berdampak positif terhadap masyarakat secara luas.

Tidak hanya itu, Ririek mengatakan, kehadiran Telkom Indonesia juga akan semakin membuat TelkomGroup untuk terus berkomitmen dalam memberikan layanan tanpa batas kepada pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital di regional.

“Melalui kolaborasi strategis dan memanfaatkan seluruh layanan yang dimiliki membuat kami memiliki tolok ukur kualitas layanan. Melalui keahlian NeutraDC dan BDx Indonesia, kami yakin dapat menciptakan solusi akses informasi yang inovatif dan efisien sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang dinamis dalam menghadapi ekonomi digital regional,” jelas Ririek.

Tak jauh berbeda dengan Ririek, Vikram pun menilai kolaborasi dengan Telkom Indonesia dapat membuat kedua pihak dapat semakin memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses data yang cepat.

Ia mengatakan, tujuan besar Indosat Ooredoo Hutchison sendiri adalah untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia.

“Kolaborasi yang disepakati melalui BDx Indonesia ini akan membantu memperkuat infrastruktur jaringan internet Indonesia secara signifikan dan mempercepat pemerataan digitalisasi dalam negeri. Dengan semangat gotong royong, kerja sama ini menunjukkan komitmen kami untuk membuka potensi ekonomi digital Indonesia demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Vikram.

Baca juga: Akselerasi Digitalisasi Indonesia, Indosat Sepakat Lepas Pusat Data ke BDx Indonesia

Vikram menambahkan, jalinan kerja sama antara Telkom dan Indosat ini tidak hanya menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan infrastruktur digital, tapi juga mendorong inovasi serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia lewat konektivitas yang lebih efisien.

“Lebih lanjut, kerja sama ini semakin memperkuat posisi Indonesia menjadi pemain pusat data tingkat global dan menjadi data center hub Asia Tenggara,” serunya.

Sebagai informasi, selain CEO NeutraDC Andreuw Th A F, CEO BDx Mayank Srivastava, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, hadir pula sejumlah pejabatan perusahaan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut.

Mereka adalah Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir, Direktur Wholesale and International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono, Managing Partner and Chief Investment Officer of I Squared Capital Gautam Bhandari, serta Chief Operating Officer (COO) of BDx Sujit Panda.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com