Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Smart Air Hilang Kontak, Kemenhub hingga Warga Lakukan Pencarian

Kompas.com - 08/03/2024, 21:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerima laporan awal terkait pesawat PK-SNE milik Smart Air yang mengalami hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) pukul 11.22 WITA.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pihaknya tengah melakukan proses pencarian pesawat. Saat ini terdapat dua pesawat yang dioperasikan dalam misi pencarian PK-SNE, yaitu PK-SNG dari maskapai Smart Aviation dan PK-VVU dari maskapai Susi Air.

Helikopter TNI AD pendukung Basarnas kuga telah diberangkatkan beserta anggota Basarnas menuju ke lokasi pencarian.

Baca juga: Kemenhub Perkirakan Sektor Penerbangan Bakal Pulih 100 Persen Tahun Ini

Selain itu, pemerintah daerah juga sudah turun tangan membantu, salah satunya dengan memberangkatkan pasukan dari Kodim ke daerah Setulang. Warga masyarakat Binuang juga ikut membantu melakukan pencarian di area Gunung Narid.

"Telah disiapkan posko crisis center untuk pengumpulan informasi pencarian pesawat tersebut di Bandara Tarakan dan Bandara Malinau," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Jumat (8/3/2024).

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus berkoordinasi dan akan memberikan informasi update lebih lanjut," tambahnya.

Baca juga: Pesawat Smart Aviation Diduga Jatuh di Pegunungan Batu Narit, Warga Dengar Suara seperti Pohon Roboh

Adapun pesawat yang hilang itu berjenis PC6 Pilatus dengan rute Bandara Tarakan (TRK)-Lapter Binuang (BNG)-Bandara Robert Atty Bessy (LNU).

Adita menjelaskan, pada saat kejadian, pesawat tersebut sedang melayani penerbangan untuk kebutuhan angkutan udara perintis kargo untuk sembako dengan satu orang pilot dan satu orang teknisi, takeoff dari Bandara Tarakan pukul 08.25 WITA dan estimasi landing di Lapangan Terbang Binuang 09.20 WITA membawa Cargo 583 kilogram.

Sebelumnya, sebuah pesawat jenis Pilatus yang memuat sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak dan dalam pencarian, Jumat (8/3/2024) siang.

Baca juga: Pesawat Pilatus Pengangkut Sembako dari Tarakan–Krayan Kaltara Hilang Kontak

"Info lost contact-nya benar, kami belum bisa kasih info, masih nunggu juga kami," ujar Bagian Humas Bandara Juwata Tarakan, Paris, saat dihubungi.

Informasi pesawat hilang kontak dikuatkan dengan adanya sejumlah foto dan video yang dirilis dalam grup WhatsApp resmi Basarnas Tarakan.

Dari sejumlah informasi yang tertulis di grup tersebut, pesawat yang hilang kontak adalah pesawat Smart Aviation.

Baca juga: Catat, Ini Jadwal Mudik Gratis Kemenhub 2024

Informasi yang diperoleh Kompas.com, pesawat type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK-SNE tersebut diawaki kapten penerbangan M Yusuf, dan memua 583 kilogram sembako.

Pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 WITA, dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 WITA.

Dalam grup resmi SAR Tarakan, terdapat sejumlah foto dan video rapat untuk memulai pencarian.

Terdapat juga keterangan bahwa Basarnas Tarakan berkoordinasi dengan Airnav, Polri, dan instansi terkait perihal pesawat hilang kontak.

"Basarnas melakukan plotting area diduga terjatuhnya pesawat tersebut," demikian keterangan di bawah foto dan video yang diunggah di grup resmi dimaksud.

Baca juga: Kemenhub Perkirakan Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Lebih Banyak dari Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com