Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif KRL, Pengamat Berikan 5 Catatan

Kompas.com - 05/03/2024, 18:36 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan sejumlah catatan untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengkaji penyesuaian tarif KRL Jabodetabek.

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana menilai tarif KRL Jabodetabek memang sudah seharusnya dikaji ulang mengingat penentuan tarif KRL terakhir dilakukan 8 tahun lalu.

"Tarif KRL sudah sejak 2016 belum mengalami penyesuaian, sementara harga BBM, inflasi, dan upah minimum regional sudah terus mengalami kenaikan," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (5/3/1024).

Oleh karenanya, wajar jika Kemeterian Perhubungan (Kemenhub) nantinya memutuskan untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek. Namun dia meminta pemerintah memastikan beberapa hal sebelum menaikkan tarif KRL.

Baca juga: Menimbang Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek

Pertama, kenaikan tarif harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan frekuensi perjalanan KRL Jabodetabek.

Sebab seperti diketahui, saat ini armada KRL banyak yang memasuki usia pensiun sehingga perlu dipensiunkan atau dilakukan peremajaan (retrofit). Hal ini membuat kapasitas angkut KRL menjadi berkurang.

Guna memenuhi kebutuhan sarana KRL ini, KCI saat ini tengah melakukan pemesanan 16 rangkaian kereta baru dari PT INKA, mengimpor 3 rangkaian kereta baru dari China, dan melakukan retrofit ke 19 rangkaian kereta.

Kedua, kaum marginal dan rentan pendapatan perlu mendapat tarif khusus atau subsidi tambahan. Ketiga, tarif angkutan first mile-last mile juga harus diupayakan supaya makin terjangkau agar keseluruhan tarif transportasi semakin murah.

Baca juga: Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek, Ini Pertimbangannya

 


Dia juga mengusulkan, setelah tarif KRL Jabodetabek dinaikkan, maka jangan ada kenaikan tarif lagi sampai setidaknya lebih dari lima tahun ke depan.

Artinya, Kemenhub dan KCI perlu memperhitungkan dengan cermat besaran tarif yang sesuai dengan kondisi perekonomian ke depan.

Kelima, dia meminta agar pemerintah mempertimbangkan agar tarif KRL Jabodetabek dapat diitegrasikan dengan moda transportasi perkotaan lainnya, seperti JakLingko dan sebagainya.

"Ke depan tarif KRL perlu dipertimbangkan masuk ke tarif integrasi JakLingko agar semakin terjangkau untuk masyarakat yang memerlukan perpindahan moda," tuturnya.

Baca juga: Rencana Naiknya Tarif KRL Jabodetabek, Bos KCI: Tunggu Tanggal Mainnya

Halaman:


Terkini Lainnya

Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com