Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama RI Siap Produksi Mulai April 2024

Kompas.com - 18/03/2024, 18:37 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle) oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan mulai berproduksi komersil pada April 2024.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan, pabrik 10 Giga Watt hour (GWh) pertama bernama PT Hyundai LG Indonesia (HLI) tersebut berada di Karawang, Jawa Barat.

"Untuk pabrik 10 GigaWatt pertama yang dari Hyundai LG itu akan April sudah produksi 10 Giga dan kami sudah masuk pembangunan pabrik 20 Giga kedua," kata dia dalam konferensi pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Mudahkan Pengguna, PLN Akan Standarisasi Sistem Swap Baterai Motor Listrik

Ia menambahkan, momentum tersebut akan menandai Indonesia sebagai negara produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asian Tenggara.

Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi senilai 1,1 miliar dollar AS dan memiliki kapasitas produksi senilai 10 GWh.

Jumlah tersebut terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik.

Adapun, pada fase kedua yang diharapkan terjadi apad 2025, PT HLI dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh.

Dengan demikian, dalam waktu dekat Indonesia bakal mulai memproduksi baterai kendaraan listrik pertamanya.

Adapun, jenis baterai yang diproduksi berbasis Nickel-Mangan-Cobalt (NMC).

Awal tahun ini, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah menuturkan, secara persentase progres pembangunan pabrik baterai di Karawang sudah mencapai 95 persen.

Ia berharap pada April 2024 ini, pabrik tersebut dapat segera beroperasi.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Reynaldi Istanto Jadi Direktur IBC

Sebelumnya, Indonesia Battery Corporation (IBC) menargetkan akan memulai produksi baterai perdananya pada tahun 2024 sebesar 10 Giga Watt hour (GWh).

Direktur IBC Toto Nugroho mengungkapkan, proyek senilai 8 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 122 triliun ini akan berjalan secara bertahap hingga akhirnya bisa memproduksi 50 GWh pada 2034 mendatang.

"Di 2024 kita akan ada 10 GWh pertama untuk otomotif. Ini yang kerja sama dengan Hyundai, sudah siap beroperasi dengan LG di Karawang, Jawa Barat," terang dia.

Selanjutnya, Toto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan pembangunan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sekitar 5.000 unit.

Langkah ini dilakukan demi mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 13 persen pada 2024.

Baca juga: China Bakal Batasi Ekspor Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com