Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Kompas.com - 29/03/2024, 12:20 WIB
Nugraha Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya, di sekitar Alun-Alun Kota Malang, Jawa Timur, setiap menjelang Lebaran pasti menjamur pedagang yang melayani jasa penukaran uang. Terkait hal ini, Bank Indonesia Malang mengimbau warga untuk menggunakan layanan resmi. 

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang Febrina menegaskan tidak ada keterlibatan pihak BI dalam penyaluran uang pecahan ke para pedagang di pinggir jalan.

Sebab, BI memprioritaskan penyaluran uang pecahan untuk penukaran itu melalui perbankan.

"Kami secara regulasi di BI sangat ketat, perbankan pun menyalurkannya sangat ketat. Saya kurang paham mereka memperolehnya (uang) dari mana, apakah dari Malang ataupun dari luar daerah," jelas Febrina, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Febrina juga menjelaskan, masyarakat yang telah menukar uang pecahan di perbankan tidak boleh menjualnya kembali. Sebab, menurutnya, uang bukan komoditi penjualan.

"Tidak boleh dijual lagi uangnya, dan ketiga tukarlah di outlet-outlet yang resmi. Jadi di perbankan. Kalau uang itu bukan komoditi penjualan," katanya.

Pihaknya juga berencana bekerja sama dengan Satpol PP Kota Malang untuk mengimbau masyarakat tidak berdagang uang pecahan. Apalagi, uang pecahan yang dijual menurutnya dihargai sangat fantastis.

"Sebenarnya mereka jual jasa memanfaatkan jasa. Karena nilainya kadang terlalu besar, padahal uang itu bukan komoditi penjualan. Misalnya mau tukar Rp 500 ribu dijualnya Rp 800 ribu, kadang sampai segitu, terlalu tinggi markup-nya. Jadi supaya masyarakat tidak rugi diharap menukar di outlet yang tersedia. Kita menghimbau aja supaya tidak menukar di jalan," katanya.

Baca juga: Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

BI imbau masyarakat tak tukar uang di pinggir jalan

Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang layak edar (ULE) ke layanan BI atau perbankan yang resmi, terutama dalam kebutuhan Ramadhan dan Lebaran.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Agus Susanto Pratomo mengatakan, saat ini masyarakat yang terjangkau layanan bank terutama rekening tabungan telah bertambah banyak.

Dengan demikian, harapannya masyarakat dapat menukarkan uang untuk kebutuhan Hari Raya di layanan perbankan.

"Yang jelas makin lama makin ke sini itu makin berkurang (penukaran uang pinggir jalan) karena kami selalu mengimbau penukaran harus ke bank," kata dia ketika ditemui di kawasan kantor Kompas Gramedia, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: BI: Penukaran Uang Bisa Go Show, tetapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com