Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Bakal Tutup Semua SPBU-nya di Medan

Kompas.com - 18/04/2024, 11:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Shell Indonesia memutuskan untuk menutup operasional semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, pada tahun ini. Shell yang saat ini memiliki sembilan SPBU di Medan akan menghentikan seluruh operasionalnya.

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan, keputusan menutup SPBU di Medan sejalan dengan strategi Shell secara global.

Menurutnya, bisnis Shell secara global mengarah pada penciptaan nilai lebih dengan emisi yang lebih rendah, atau more value with less emissions.

Baca juga: Pertamina Pilih Tahan Harga, tapi Shell, BP, dan Vivo Kompak Turunkan Harga

"Melalui pengembangan solusi energi rendah karbon dan berfokus pada disiplin, penyederhanaan serta kinerja bisnis, Shell akan menghentikan kegiatan operasi sembilan SPBU di Medan," ujar Susi dalam keterangannya, Kamis (18/4/2024).

Kendati melakukan penutupan SPBU, Susi menambahkan, Indonesia merupakan pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell.

Pada sektor pelumas, Shell memulai pembangunan pabrik manufaktur gemuk atau Grease Manufacturing Plant di Marunda pada Maret 2024 dengan kapasitas total mencapai 12 kiloton per tahun.

Baca juga: Shell Gugat Greenpeace Rp 32,96 Miliar, Imbas Penyusupan ke Kapal Tanker

Sebelumnya, pada November 2022, Shell menggandakan kapasitas pabrik pelumas di Marunda yakni Lubricants Oil Blending Plant menjadi 300 juta liter per tahun.

Kemudian pada 2023, Shell memperkenalkan produk cairan pendingin imersi (immersion cooling fluids) untuk mendukung industri pusat data di Indonesia yang sedang mengalami pertumbuhan.

Selain itu, Shell Lubricants Indonesia juga memperkenalkan Shell Mysella S 7N Ultra, produk pelumas mesin gas stasioner untuk meningkatkan kinerja industri tenaga listrik di Indonesia.

"Ini adalah bagian dari solusi pelumas terintegrasi yang kami hadirkan kepada para pelanggan kami, yang juga menunjukkan kepercayaan Shell terhadap Indonesia serta komitmen kami untuk mengembangkan bisnis pelumas dan untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia," papar Susi.

Baca juga: Resmi Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela, Pertamina-Petronas Bayar Rp 9,75 Triiun

Adapun pada November 2022, Shell telah mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia. Akuisisi ini menambah portfolio bisnis bahan bakar rendah rarbon (low-carbon fuels) Shell di kawasan Asia.

Sebelumnya, pada Maret 2024, Shell Plc dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, dikabarkan akan menutup 1.000 SPBU di beberapa negara hingga 2025.

Langkah tersebut bagian dari strategi perusahaan dalam melakukan transisi energi.

Di Indonesia, per Januari 2024, Shell total mengoperasikan 215 SPBU yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Utara.

Saat kabar tersebut mencuat, Susi menyatakan bahwa Shell di Indonesia akan tetap melanjalan bisnisnya di penjualan pelumas, bahan bakar minyak (BBM), dan bahan bakar rendah karbon.

"Shell tetap aktif menjalankan bisnis hilir minyak dan gas di Indonesia, termasuk memproduksi dan memasarkan pelumas, penjualan BBM, dan produksi bahan bakar rendah karbon (low-carbon fuel)," ucap Susi kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Shell Melunak Usai Disentil Pemerintah soal Blok Masela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com