Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Kompas.com - 25/04/2024, 09:29 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (25/4/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.12 WIB, IHSG berada pada level 7.154,45 atau turun 20 poin (0,28 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.174,53.

Sebanyak 164 saham melaju di zona hijau dan 187 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,4 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Research Division MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, selama IHSG masih mampu berada di atas 7,026 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (2).

“Hal tersebut berarti IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang area 7,189 hingga 7,290. Support pada level 7.022 - 6.958, dan resistance pada level 7.152 - 7.238,” kata Herditya dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 1,8 persen (702,5 poin) ke level 37.757,6, Strait Times melemah 0,61 persen (19,9 poin) ke level 3.273,16, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,19 persen (5,8 poin) ke level 3.038,92. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,47 persen (81,3 poin) ke posisi 17.282,6.

Baca juga: IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.12 WIB rupiah berada pada level Rp 16.192 per dollar AS atau turun 38 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.154 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terhadap dollar AS berpotensi tertahan hari ini karena penurunan ekspektasi pasar terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS.

Di sisi lain, pasar belum sepenuhnya lega dengan situasi konflik yang melandai saat ini. Pasar masih mewaspadai kalau-kalau konflik memanas lagi sehingga pasar kembali memburu dollar AS dan emas sebagai aset aman.

“Kebijakan kenaikan suku bunga acuan 25 bp menjadi 6,25 persen untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah bisa memberikan sentimen positif bagi pergerakan rupiah terhadap dollar AS hari ini. Rupiah bisa melemah ke arah Rp 16.200 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.100 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com