JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan pola pengembangan infrastruktur transportasi ke depannya harus dimulai dari perencanaan.
Staf Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Kemenhub Robby Kurniawan mengatakan, pemerintah akan menggodok skema pendanaan agar proyek perpanjangan kereta cepat sampai Surabaya tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Contohnya rencana pegembangan kereta cepat dari Jakarta ke Surabaya, kita lakukan asesmen, kita berusaha semaksimal mungkin untuk menggodok skema pendanaan yang tidak terlalu bergantung pada APBN," kata Robby dalam Forum Diskusi bertajuk "Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi" di Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Baca juga: Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub
Robby mengatakan, skema pendanaan proyek pembangunan infrastruktur transportasi dalam dilakukan melalui Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau konsesi.
"Konsesi kan mereka investasi dulu setelah proyek jadi mereka akan diberikan kewenangan pengelolaan sekian puluh tahun, kemudian darimana mereka melakukan pengembalian dari jasa layanan, kalau enggak dari operator sarana, mungkin operator-operator lain. Jadi mungkin pola-pola seperti ini," ujarnya.
Sebelumnya, Kemenhub mengungkapkan alasan proyek perpanjangan trase Kereta Cepat Whoosh sampai ke Surabaya, Jawa Timur, belum masuk ke daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca juga: 72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya belum memenuhi syarat untuk menjadi PSN lantaran studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek masih dalam kajian.
Selain itu, proyek lanjutan dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini juga masih belum mendapatkan kepastian pendanaan.
"Beberapa persyaratan untuk masuk PSN seperti studi dan kepastian pendanaan masih dalam proses, jadi masih belum bisa mengusulkan untuk masuk PSN saat ini," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2024).
Baca juga: Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh
Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut apakah Kemenhub nantinya akan mengusulkan proyek ini untuk menjadi PSN atau tidak.
Mengingat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi salah satu dari 35 PSN sektor transportasi periode 2020-2024 yang digarap Kemenhub.
Baca juga: Kereta Cepat Bakal Diperpanjang ke Surabaya, KCIC Siap Jadi Operator