Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kepercayaan Investor, PGAS Lunasi Sisa Obligasi Senilai 396 Juta Dollar AS

Kompas.com - 28/05/2024, 10:10 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, Subholding Gas Pertamina, mengumumkan telah melunasi sisa obligasi senilai 396 juta dollar AS.

Berdasarkan rilis resmi perusahaan, pelunasan ini merupakan bagian dari pelunasan keseluruhan nilai obligasi sebesar 1,35 miliar dollar AS yang diterbitkan pada 2014 dan dicatatkan pada Singapore Exchange.

Direktur Keuangan PGAS Fadjar Harianto Widodo mengatakan, pelunasan sisa obligasi senilai 396 juta dollar AS ini tepat waktu sesuai jatuh tempo pada 2024.

Untuk melunasi sisa obligasi ini, menggunakan kombinasi dana internal dan fasilitas kredit yang dimiliki oleh PGAS sejak 2023.

"Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memberikan nilai lebih (memperkuat kepercayaan) bagi investor," ujar Fadjar, Senin (27/5/2024).

Baca juga: PGAS Bersiap Garap Potensi dari Penemuan Cadangan Gas Terbesar di Dunia

Usai melunasi sisa obligasi, PGAS tetap berkomitmen melaksanakan program kerja yang telah disusun dan termasuk rencana investasi yang akan diselengarakan tahun ini dengan tetap memonitor perkembangan terkini situasi global.

Selanjutnya, pelunasan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan PGAS ke depannya terutama dalam aspek yang terkait beban bunga dan memperkuat posisi keuangan perusahaan.

Posisi keuangan perusahaan yang kuat diharapkan akan memperkuat rencana kerja operasi pemanfaatan gas bumi di masa transisi, yang mana PGAS akan mengambil peran terdepan dalam meningkatkan pemanfaatan gas bumi dengan integrasi infrastruktur eksisting.

"Dengan integrasi dan agregasi infrastruktur serta molekul gas, maka PGN akan dapat memenuhi kebutuhan demand-demand di titik ekonomi baru, kawasan-kawasan industri baru, melalui berbagai moda transportasi gas dan jenis molekul gas bumi termasuk CNG dan LNG demi pertumbuhan ekonomi baru yang berdampak secara nasional," pungkas Fadjar.

Baca juga: Pendapatan PGAS Tumbuh Jadi Rp 41,42 Triliun pada Kuartal III-2023

Kinerja PGAS

Sebagai informasi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperlihatkan kinerja yang positif pada kuartal I-2024.

Margin distribusi gas di kuartal I-2024 yang naik 44 persen secara year on year (YoY) menjadi 2,25 dollar AS per mmbtu, sehingga mendorong pendapatan naik 41 persen YoY.

Dikutip dari Kontan.co.id, Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia Arnanto Januri melalui risetnya per 30 April 2024 menyebutkan, margin distribusi PGAS naik, disebabkan oleh keterbatasan pasokan gas yang terjadi saat ini, dan turun 12 persen YoY. Hal ini menyebabkan kuota volume lebih rendah untuk pelanggan.

PGAS juga mengenakan biaya tambahan (2x ASP normal) untuk kuantitas gas melebihi kuota yang dialokasikan.

Selain itu, biaya gas yang lebih rendah dari kontrak Blok Corridor yang baru menjadi sebesar 5,4 dollar AS per mmbtu dari yang sebelumnya 5,9 dollar AS per mmbtu.

Dengan begitu, Arnanto meningkatkan target pendapatan PGAS untuk sepanjang tahun 2024 dan 2024 (FY24-25E) sebesar 20 persen-30 persen guna memperhitungkan estimasi marjin distribusi yang lebih tinggi.

“Kami percaya bahwa margin distribusi gas di kuartal I-2024 kemungkinan besar akan mencapai puncaknya di tahun ini, karena kami memperkirakan PGAS akan mulai menggunakan campuran LNG untuk mengkompensasi pasokan gas yang lebih rendah di akhir kuartal II-2024,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com