JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (30/5/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang terkoreksi dalam pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 9.03 WIB, IHSG berada di zona merah pada level 7.091,32 atau turun 48,9 poin (0,68 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.140,22.
Sebanyak 118 saham melaju di zona hijau dan 182 saham di zona merah. Sedangkan 187 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 573,3 miliar dengan volume 515,8 juta saham.
Baca juga: IHSG Berpeluang Sentuh All Time High, Ini Rekomendasi Sahamnya
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah, dan kemudian menekan IHSG kembali ke dalam area demand zone 7.000 – 7.180. Secara teknikal, efek bobot saham tertentu pada IHSG dikembalikan ke area demand zone dengan pergerakan sideways.
“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah, pada range 7.000 – 7.180,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
Bursa Asia bergerak mixed, dengan penurunan Nikkei 1,6 persen (640,29 poin) ke level 37.916,6, dan Strait Times melemah 0,001 persen (0,05 poin) ke level 3.323,14. Sementara itu, , Shanghai Komposit menguat 0,25 persen atau 7,7 poin ke level 3.118,72, dan Hang Seng Hong Kong bertambah 0,02 persen (4,4 poin) ke level 18.481,4.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.00 WIB rupiah berada pada level Rp 16.220 per dollar AS atau turun 60 poin (0,37 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.090 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah seiring dengan indeks dollar AS pagi ini terlihat tambah menguat. Indeks sudah balik lagi ke atas 105, di sekitaran 105,11.
Dia bilang, selain ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang menurun, konflik yang kembali memanas di Timur Tengah juga mendorong penguatan dollar AS.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 16.200 per dollar AS, dengan potensi support di Rp 16.100 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Ariston menegaskan, sentimen negatif lainnya yaitu serangan ke kapal komersial di laut merah karena konflik Israel Hamas bisa menyebabkan gangguan suplai sehingga mendorong kenaikan inflasi lagi.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.