Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Kembali Terkoreksi, Rupiah Menguat di Awal Sesi Pagi

Kompas.com - 19/06/2024, 09:56 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (19/6/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang Garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.18 WIB, IHSG melemah ke level 6.719,57 atau turun 15,25 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.734,83.

Sebanyak 144 saham melaju di zona hijau dan 263 saham di zona merah. Sedangkan 183 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi melemah. Dia mengatakan, posisi candlestick dan tren, IHSG mengalami downtrend dengan level psikologis 6.700 yang berfungsi sebagai support.

Baca juga: IHSG Hari Ini 19 Juni 2024 Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

Dia bilang, secara teknikal posisi candlestick IHSG berada pada area demand zone dan level psikoligus 6.700 memberikan potensi untuk rebound. Jenuh jual terindikasi dengan nilai transaksi harian IHSG yang semakin mengecil setiap harinya (sudah beberapa kali di bawah Rp 10 triliun).

“Cukup memungkinkan untuk IHSG meneruskan pelemahan hingga tembus 6.700, namun juga terbuka peluang bahwa pelemahan tersebut hanya berakhir sebagai false break,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas hijau, dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,45 persen (260,58 poin) ke level 18.176,13, Nikkei melemah 0,6 persen (252,79 poin) ke level 38.734,89, dan Strait Times terkoreksi 0,31 persen (10,2 poin) ke level 3.312,05. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,05 persen (1,62 poin) ke posisi 3.028,62.

Baca juga: IHSG Ambles 1,42 Persen, Rupiah Anjlok ke Level Rp 16.412

Kurs Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.27 WIB rupiah berada pada level Rp 16.376 per dollar AS atau naik 36 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.412 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpeluang melemah. Pelaku pasar masih mewaspdai sikap The Fed yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannnya dan hanya memproyeksikan satu kali pemangkasan di 2024.

“Rupiah kelihatannya masih berpeluang melemah terhadap dollar AS setelah berhasil menembus ke atas level Rp 16.300 per dollar AS. The Fed juga masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan bila inflasi AS naik lagi,” kata Ariston.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Masih Lesu, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Tapi di sisi lain, pergerakan positif indeks saham Asia pagi ini yang mengindikasikan minat pasar terhadap asset berisiko sedang positif. Hal ini bisa menahan pelemahan rupiah juga terhadap dollar AS.

“Pagi ini data trade balance Indonesia akan dirilis. Data yang surplus mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. Potensi pergerakan rupiah hari ini, akan melemah ke arah Rp 16.450 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.350 per dollar AS,” tegas dia.

Baca juga: Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com