Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Hijau, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor

Kompas.com - 11/06/2024, 07:09 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Senin (10/6/2024) waktu setempat, Selasa WIB. Pergerakan harga saham di bursa AS dibayangi oleh optimisme menjelang keputusan suku bunga The Fed.

S&P 500 dan Nasdaq Komposit ditutup pada rekor baru, terdorong kenaikan harga saham Nvidia yang mengangkat saham-saham teknologi. Disamping itu, investor juga tengah menantikan keputusan suku bunga Federal Reserve.

S&P 500 naik 0,26 persen, dan ditutup pada level 5.360,79, sedangkan Nasdaq Komposit bertambah 0,35 persen menjadi berakhir pada level 17.192,53. Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga menguat 69,05 poin, atau 0,18 persen dan berakhir pada level 38.868,04.

Baca juga: Pasar Saham Asia Dibuka Variatif Jelang Keputusan 2 Bank Sentral

Saham Nvidia naik sekitar 0,8 persen didorong rencana stock split 10:1 mulai berlaku. Platform Meta juga melonjak hampir 2 persen, dan mendorong sektor teknologi S&P 500 sekitar 0,3 persen lebih tinggi.

Keputusan suku bunga terbaru The Fed dan indeks harga konsumen bulan Mei yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu menguji kondisi pasar, terutama setelah laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat dimana ada potensi bahwa bank sentral dapat menunda penurunan suku bunga.

Investor akan menganalisis proyeksi terbaru The Fed mengenai waktu dan frekuensi penurunan suku bunga. Menurut CME FedWatch Tool, pasar sekarang memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini, yang akan terjadi pada bulan November.

Kepala strategi investasi di CFRA Sam Stovall mengatakan, inflasi masih berada pada tingkat tinggi, sehingga menyebabkan kekhawatiran jangka panjang di kalangan investor.

“Bagi saya, kekhawatiran terbesarnya adalah The Fed belum bertindak cukup jauh,” katanya.

“Saya pikir hal tersebut setidaknya akan membuat kita tetap berada pada kisaran yang terbatas, dan mungkin menghentikan pasar bergerak lebih jauh dalam waktu dekat,” tambah dia.

Faktanya, dalam beberapa minggu ke depan, Stovall melihat pasar saham AS akan mengalami koreksi setidaknya 5 persen, dan itu merupakan koreksi ringan.

Baca juga: Borong Saham BBCA Rp 1,98 Miliar, Ini Alasan Bos BCA Jahja Setiaatmadja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Work Smart
Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Whats New
Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com