Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Untung, Kementan Beberkan Kiat Tekan Ongkos Produksi Pertanian

Hal tersebut diungkapkan Suwandi saat rapat dengan perwakilan para petani cabe dari berbagai wilayah di Jawa Timur yang berlokasi di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Malang, Sabtu (2/3/2019).

“Caranya dengan menggunakan benih unggul agar produktif. Lalu hindari pemupukan kimiawi dan beralih menggunakan pupuk organik sehingga hemat biaya dan mengembalikan kesuburan lahan,” ujar Suwandi sesuai dengan keterangan yang Kompas.com terima.

Tak selesai sampai disitu, Suwandi turut menjelaskan jika petani harus dilatih lewat kegiatan traning of traner (TOT). Lewat kegiatan tersebut, nantinya petani akan memahami hal-hal apa saja yang bisa menambah pemasukan.

“Pengelolaan produk harus dijaga kebersihannya, produk diubah menjadi kualitas tinggi sehingga dapat masuk supermarket dan di ekspor. Bahkan limbah sayurpun bisa menghasilkan jika diolah menjadi kompos maupun pakan ternak,” lanjut Suwandi.
 
Suwandi mengakui jika masih terdapat beberapa pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi agar petani mendapatkan harga yang bagus, seperti aspek distribusi.

Seperti contoh peristiwa surplus produksi sayuran di Jawa yang terkendala biaya kargo pesawat sehingga membuat distribusi terhambat. Untuk menyiasatinya, saat ini Kementan tengah berfokus pada penguatan aspek industri olahan dan tata niaga.

“Faktor pembentuk harga selain aspek pasokan atau produksi, juga dipengaruhi aspek distribusi, logistik, tata niaga, struktur dan perilaku pasar, serta industri hilir olahan,”terang Suwandi.

Membentuk koperasi

Selain mengupayakan hal-hal di atas, Kementan turut membentuk koperasi dan sejenisnya untuk para petani. Fungsinya akan memudahkan petani dalam akses pembiayaan.

"Manfaatnya bertingkat, seperti dapat menyuplai benih unggul, pupuk, pestisida hingga seragam kepada petani. Lalu untuk transfer teknologi sehingga produknya bermutu sama," ujar Suwandi.

Keberhasilan pembentukan koperasi telah dirasakan oleh petani di Kediri. Dengan melibatkan 18.000 petani, koperasi tersebut berhasil mencetak omset hingga Rp 16 miliar dan memiliki aset senilai Rp 35 miliar.

"Jika sudah kuat nantinya petani akan menjadi penentu harga bukan penerima harga. Maka dari itu usahakan pilih pengurus koperasi yang amanah dan profesional," ucap Suwandi.

Selain koperasi, Suwandi menyebutkan masih ada langkah lagi untuk mensiasati harga sayuran. Dengan membentuk pasar lelang seperti ada di Pakem Sleman, pasar lelang cabai Kulonprogo, Magelang, Karanganyar Siborongborog dan delapan lokasi lainnya.

“Lewat cara ini, petani dapat menikmati harga tertinggi dari penawar yang ada. Memotong rantai pasok dan dibayar tunai,” tutup Suwandi.

https://money.kompas.com/read/2019/03/02/173000126/agar-untung-kementan-beberkan-kiat-tekan-ongkos-produksi-pertanian

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke