Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tawar Menawar Jastiper di Luar Negeri, dari Kalkulator hingga Google Translate

Hobi travelling justru kerap menjadi pondasi sebagain orang menjadi Jastiper dan mau menerima permintaan jasa titipan barang dari konsumennya.

Meski begitu penyesuaian tetap saja dibutuhkan, terutama saat terlibat dalam proses tawar menawar. Sebab tidak semua pedagang di luar negeri bisa berbahasa Inggris.

Jessica misalnya, ibu rumah tangga yang sudah dua tahun jadi Jastiper, kerap harus tawar menawar dengan para pedagang di luar negeri demi membeli barang yang dipesan konsumen jasa titipannya.

Jessica kerap membuka pesanan jasa titipan dari berbagai negara mulai dari Jepang, China dan Hongkong.

"Kalau untuk official store-nya, itu sih sama saja, tetapi untuk di tradisional marketnya masih tetap ada tawar menawar," ujarnya dalam workshop "Titip Menitip Aman & Nyaman: Enggak Perlu Kucing-Kucingan" di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Akhirnya kata Jessica, karena tak semua pedagang bisa bahasa Inggris, tawar menawar harga dilakukan lewat kalkulator.

Namun ia mengatakan, beberapa pedagang justru ada yang bisa berbahasa Indonesia meski masih terbata-bata.

Para pedagang belajar bahasa Indonesia karena para pelancong asal Indonesia memang dikenal doyan belanja di luar negeri.

"Karena banyak dari Indonesia datang ke negara mereka dan belanja juga, kadang-kadang pedagangnya bisa bahasa Indonesia," kata dia.

Google Translate

Sementara itu Ratna, pegawai swasta yang juga seorang Jastiper mengatakan, kerap mengandalkan aplikasi Google Translate saat tawar menawar dengan pedagang di luar negeri.

Dia sudah 2,5 tahun jadi Jastiper dan biasanya bepergian ke negara-negara Asia Tenggara yang tak semua masyarakatnya mengerti bahasa Inggris.

"Biasanya Thailand, terus saya ketik bahasa Indonesianya di terjemahkan ke Thailand, dia suka bingung enggak ngerti. Jadi saya translate dari bahasa Inggris ke bahasa dia, baru mereka ngerti," kata dia.

Dari pengalaman bepergian dan tawar menawar di luar negeri, Ratna merasa perlakukan para pedagang kepada orang Indonesia kerap lebih ramah.

Hal ini kemungkian ditengarai lantaran orang Indonesia kerap banyak berbelanja saat berkunjung ke negara lain.

https://money.kompas.com/read/2019/04/27/193300426/tawar-menawar-jastiper-di-luar-negeri-dari-kalkulator-hingga-google-translate-

Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke