Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Neraca Perdagangan Defisit, Ini Komentar Sri Mulyani

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 mengalami defisit karena faktor ekspor yang mengalami pelemahan. Di sisi lain, impor bahan baku dan barang modal terus meningkat.

“Kita juga perlu antisipasi terhadap industri yang gunakan itu. Ini akan akan mempengaruhi growth kita ke depan,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Sri Mulyani menjelaskan, situasi ini menggambarkan bahwa kondisi perekonomian dunia tengah bergejolak. Menurut dia, jika Indonesia ingin pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen harus mengatasi permasalahan ini.

“Dari sisi pertumbuhannya itu terutama industri manufaktur, itu akan mengalami tekanan cukup dalam. Pertanyaannya adalah apakah sektor lain cukup back up? Dan kalau dari sisi agregat demand-nya, berarti apakah investasi apakah bisa kita jaga? Ini tantangan yang tidak mudah bagi kita,” kata Sri Mulyani.

Sementara itu, untuk sektor migas yang mengalami defisit cukup dalam, lanjut Sri Mulyani dikarenakan karena permintaan dalam negeri yang terus meningkat. Namun, hal tersebut tak dibarengi dengan produksi migas dalam negeri.

“Sementara dari sisi produksi kita, memang kita lihat migas produksinya cukup stagnan. Malah kemarin kita struggle untuk (produksi) minyak. Lifting enggak sesuai asumsi APBN sementara permintaan terus meningkat,” ucap dia.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka defisit neraca perdagangan mencapai 2,5 miliar dollar AS. Sementara pada Maret lalu, neraca perdagangan mencatatkan surplus 0,54 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada April 2019 nilai ekspor tercatat sebesar 12,60 miliar dollar AS, angka tersebut menurun 10,8 persen jika dibandingkan dengan Maret 2019.

Adapun nilai impor April 2019 tercatat sebesar 15,10 miliar dollar AS. Angka tersebut meningkat 12,25 persen.

https://money.kompas.com/read/2019/05/15/164837726/neraca-perdagangan-defisit-ini-komentar-sri-mulyani

Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke