Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produsen Keramik Ini Rambah Bisnis Perhotelan dan Properti

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan holding pemegang merek dagang keramik Essenza, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) memperluas lini bisnisnya ke perhotelan dan properti. Kedua bisnis terebut memang tak terlepas dari kebutuhan akan keramik.

Direktur Utama IKAI Teuku Johas Raffli mengatakan,  perluasan bisnis ke perhotelan dan properti salah satunya untuk menyerap produksi keramik Essenza. Selain itu juga dimaksudkan sebagai pendapatan berkala bagi bisnis IKAI.

“Kita juga akan mendapat kenaikan NAV (Net Asset Value) atau kenaikan dari pertumbuhan dari nilai aset itu sendiri," ujar Johas dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2019).

Di samping itu, tahun ini, perseroan masih akan mempertahankan merk Essenza dan berharap dapat mengembalikan kejayaan seperti era 90-an. Johas mengatakan, siklus bisnis perhotelan berbeda dari industri keramik sebagai  bisnis inti IKAI.

Sehingga berimbas positif terhadap keuangan emiten secara keseluruhan, termasuk membuka peluang bisnis lain. Kedua bisnis itu justru saling mendukung neraca keuangan emiten.

"Bisnis perhotelan akan mencapai puncak pada Desember, Januari maupun hari-hari besar, sebaliknya pada waktu-waktu tersebut industri keramik mengalami penurunan penjualan," kata Johas.

Selain mengandalkan penyerapan di lingkup usahanya, untuk memperluas pasar, IKAI juga akan menjalin kerja sama dengan mitra distribusi untuk menjangkau skala nasional. Pertumbuhan ekonomi serta iklim politik dan keamanan yang semakin membaik, mendorong perusahaan optimistis untuk terus melakukan ekspansi.

Dengan berinvestasi di bisnis perhotelan, Johas meyakini IKAI akan memperoleh pendapatan rutin yang stabil.

Selain itu, IKAI menargetkan perolehan laba dari pertumbuhan aset sendiri sehingga portofolio IKAI akan semakin besar. 

Tahun ini, IKAI berencana membeli 3-4 hotel dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar dan akan rutin dilakukan setiap tahunnya.

"Potensi tersebut menjadi dasar bagi IKAI untuk terus memperbesar portofolio perhotelan pada kelas hotel bintang tiga hingga bintang empat," kata Johas.

Johas memproyeksikan, pada 2024, posisi aset IKAI sebesar Rp 5 triliun karena ada kenaikan aset tanah dan bangunan setiap tahunnya.

Selain itu, kenaikan pendapatan operasional juga akan diperoleh dari operasional hotel. Sehingga untuk mencapai target tersebut dibutuhkan keahlian dan fokus mengelola portofolio berupa hotel sebagai industri jasa.

Meski demikian, diversifikasi usaha IKAI tidak akan meninggalkan usaha keramik yang pernah berekspasi hingga ke lebih 30 negara.

"Untuk pasar dalam negeri kami akan fokus pada pasar keramik high endsehingga tidak perlu bersaing dengan keramik asal China yang dijual murah,” kata Johas.

https://money.kompas.com/read/2019/05/30/112800826/produsen-keramik-ini-rambah-bisnis-perhotelan-dan-properti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke