[BERITA POPULER] Tengku Zulkarnain Disemprot Menteri Susi | Perang Dagang, India Naikkan Tarif Produk AS

1. Nge-Tweet Soal Impor Ikan Asin, Tengku Zulkarnain Disemprot Susi Pudjiastuti

Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengkritik kebijakan impor ikan asin Indonesia dalam akunn Twitternya, @tengkuzulkarnain.

Menteri Susi pun merespons tweet tersebut melalui akun twitternya @susipudjiastuti. Tengku kena semprot.

Baca selengkapnya. 

India menaikkan tarif impor untuk impor produk-produk asal Amerika Serikat ( AS). Penerapan tarif ini menambah parah kerapuhan perdagangan global.

Mengutip CNN, Minggu (16/6/2019), tarif terhadap sejumlah produk dari AS secara resmi berlaku. Produk-produk seperti apel, kacang almon, kacang lentil, dan sejumlah bahan kimia dikenai tarif sebesar 70 persen.

Baca selengkapnya. 

Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menilai ada ketidaksesuaian antara dalil permohonan dan petitum yang dibacakan Tim Hukum pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang pendahuluan sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/6/2019).

Pramono mengatakan, tim hukum mendalilkan bahwa KPU melakukan kecurangan dengan cara merekayasa Situng.

Namun, dalam petitum, mereka meminta MK membatalkan perolehan suara hasil rekapitulasi yang dilakukan secara manual. Tidak nyambung.

Di mana tidak nyambungnya? Baca selengkapnya.

Lama tak terlihat menghiasi acara televisi, kabar mengejutkan datang dari artis komedi Agung Santoso atau Agung Hercules.

Ia dikabarkan sedang sakit dan menjalani perawatan. Kabar tersebut pertama kali diungkapkan oleh komedian Bedu Tohar atau Bedu.

Dia mengatakan bahwa Agung tengah berjuang melawan kanker glioblastoma stadium 4.

Baca selengkapnya. 

Pemohon SIM di Polres Metropolitan Bekasi Kota ditangkap karena memberikan uang suap Rp 50.000 kepada petugas penguji. Pemohon berinisial BJ (43) diamankan Satuan Reskrim Polrestro Bekasi Kota.

Saat itu, BJ yang tidak lulus ujian praktik SIM roda empat berinisiatif memberikan uang Rp 50.000 kepada Aipda Budiarto dengan harapan diluluskan.

Bukannya diluluskan, BJ malah ditangkap. Baca selengkapnya.