Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Kekeringan di Indramayu, Kementan Siagakan Ratusan Pompa

KOMPAS.com – Ratusan pompa air telah disiagakan Kementerian Pertanian (Kementan) di Indramayu untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan ekstrim pada dasarian II Juli 2019.

Nantinya, pompa tersebut akan menyalurkan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami krisis air bersih.

Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto menyambut baik langkah ini. Selain itu, para penyuluh yang diterjunkan pun terlihat mendampingi petani untuk mengupayakan lahan mendapatkan air secara memadai.

"Yang penting tanaman padinya terselamatkan. Namun, dampaknya petani di ujung (hilir) tidak kebagian air," tutur Rahmanto saat melakukan monitoring di Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu.

Sebagai informasi, Data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat menyebutkan, hingga 2 Juli 2019 di Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 14.617 hektar (ha) luas pertanaman padi terancam kekeringan.

Meskipun begitu, jumlah tersebut hanya sekitar 7,83 persen dari luas tanam yang mencapai 97.107 ha.

Rahmanto menyebutkan mayoritas yang terkena dampak kekeringan adalah sawah tadah hujan yang tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari.

“Kabupaten Indramayu memang dikenal sebagai daerah dengan potensi air yang rendah dan mayoritas petani tidak mengindahkan rekomendasi petugas untuk bertanam. Potensi sumber air juga hanya bisa mengairi sawah yang terdekat dengan sumber air," tuturnya.

Oleh karena itu, pompanisasi bisa menjadi jalan bagi sawah yang terletak jauh dari sumber air. Namun, penggunaan pompanisasi juga membutuhkan upaya lainnya agar petani mendapatkan air yang merata.

Lebih lanjut, Rahmanto menuturkan jika pemerintah telah mengupayakan berbagai langkah untuk mengatasi kekeringan tersebut, utamanya bagi daerah yang terkenal rawan kekeringan.

Mulai dari perbaikan saluran irigasi (jitut dan jides) serta mobilisasi pompa air untuk mengamankan standing corp terutama pada daerah yang masih memiliki sumber air (sumur pantek dan sungai).

“Kemudian, kami  melakukan penerapan teknologi yang efektif dan efisien supaya areal yang terairi lebih luas, seperti gilir giring, intermiten dan sebagainya,” lanjut Rahmanto.

Sedangkan, pada areal yang akan tanam hendak dilakukan perhitungan kecukupan air hingga panen dengan memanfaatkan informasi iklim (Katam Terpadu).

Selain itu, petani juga direkomendasikan menggunakan varietas padi tahan kekeringan dan umur genjah.

Pemantauan standing corp melalui remote sensing pun tetap dilakukan pemerintah untuk tindakan penyelamatan atas wilayah yang mengalami kekeringan.

Curah hujan rendah

Di lain sisi, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka Ahmad Faa Izyn menyebutkan, curah hujan dengan kriteria rendah berpeluang sangat kuat mendominasi seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.

"Peluang kejadian curah hujan kriteria rendah (lebih dari 50 mm) diprakirakan di kisaran lebih dari 90 persen di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat," ujar pria yang biasa disapa Faiz itu.

Faiz menambahkan, BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan per 30 Juni 2019 untuk daerah yang mengalami tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari.

Daerah yang berpotensi mengalami kondisi itu adalah Indramayu Barat bagian selatan, seperti Gantar, Bantar, Bantarhuni, Cipancuh, dan Temiyang.

"Daerah itu berpotensi mengalami kekeringan ekstrem," kata Faiz.

Selain Indramayu barat bagian selatan, potensi kekeringan ekstrem juga terjadi di Kabupaten Bekasi (Lemah Abang, Pebayuran) dan Kabupaten Karawang (Pasir Ukem, Pataruman).

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penaknggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana menyatakan, pihaknya sejauh ini sudah menyalurkan bantuan air bersih di dua desa yang mengalami krisis air bersih, yakni Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, dan Desa/Kecamatan Krangkeng.

"Kami kirim air bersih sebanyak enam tangki yang masing-masing berkapasitas 8.000 liter air. Jadi totalnya 48 ribu liter air bersih yang sudah dikirim," terang Edi.

Edi menyatakan, desa-desa yang mengalami krisis air bersih diminta untuk melayangkan surat permintaan air bersih. Pihaknya siap mengirimkan bantuan air bersih yang diminta warga.

https://money.kompas.com/read/2019/07/04/085500626/hadapi-kekeringan-di-indramayu-kementan-siagakan-ratusan-pompa

Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke