Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank BUMN Genjot Bisnis Kantor Cabang Luar Negeri

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi bisnis perbankan di luar negeri yang masih menjanjikan membuat sejumlah bank pelat merah menggenjot bisnis di kantor cabang luar negeri. Bahkan, ada pula bank yang mulai melirik bank asing untuk diakuisisi.

Kantor cabang luar negeri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, mampu mencatatkan kinerja yang cukup bagus.

"Hingga Mei 2019, cabang luar negeri kami telah menyalurkan kredit senilai 734 juta dollar AS yang ditopang dari segmen korporasi,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto kepada Kontan.co.id.

Hingga akhir tahun BRI berharap pertumbuhan kredit dari kantor cabang luar negeri bisa mencapai 74,63 persen secara tahunan (yoy).

Lantaran kinerjanya yang cukup bagus, tahun depan BRI berniat untuk membuka satu cabang baru di Taiwan dan meningkatkan status kantor unit layanan di Hong Kong menjadi kantor cabang.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragih menambahkan, strategi ini dilakukan untuk memacu transaksi remitansi dari pekerja migran Indonesia di Taiwan dan Hong Kong. 

Maklum, bisnis remitansi BRI juga tumbuh signifikan. Hingga Mei 2019, BRI telah mencatatkan nominal remitansi Rp 12,79 triliun dengan volume mencapai 3,13 juta transaksi. Nominal tersebut tumbuh 13,9 persen (yoy), sedangkan volume transaksinya tumbuh 22,3 persen (yoy).

"Kami akan menangkap peluang di luar negeri dari remitansi, dari pekerja migran Indonesia. Seperti di Hongkong, Malaysia, Korea, Taiwan ini mesti dibuka. Pekerja migran di sana sangat banyak. Dua hal yang kita inginkan dari mereka, pertama dapatfee based income, kemudian dari pengendapan saldo, menjadi CASA (Current Account Saving Account)," paparnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Bank pelat merah lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga mencatatkan hasil yang sama baiknya. Pertumbuhan kredit oleh cabang luar negeri bank berlogo 46 ini bahkan mencapai 30 persen (yoy).

"Total asset Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) tumbuh 13,5 persen (yoy) pada Juni 2019, ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 30 persen (yoy) yang didominasi pada segmen manufaktur dan trading," kata Direktur Tresuri & Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo.

Ia menambahkan, untuk pengembangan bisnis remitansi di luar negeri, BNI akan semakin meningkatkan kerjasama dengan bank maupun perusahaan remitansi terutama yang berbasis digital.

Sementara strategi berbeda akan dilakukan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bank berlogo pita emas ini berniat mengakuisisi bank di Filipina, dan Vietnam tahun depan.

"Sebelumnya memang ada rencana demikian, tapi karena NPL masih tinggi tidak jadi. Sekarang mulai akhir tahun hingga tahun depan kami akan menjelajahi lagi, mencari potensi," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo pekan lalu di DPR.

Bank Mandiri membidik bank berukuran menengah kecil (mid to small) untuk dikembangkan perseroan kelak. Langkah ini menurut pria yang akrab disapa Tiko lebih efisien dibandingkan membangun cabang luar negeri dari nol.

Sedangkan Filipina dan Vietnam dipilih lantaran dari hitung-hitungan Bank Mandiri, dua negara tersebut punya potensi besar. Ditambah persaingan yang longgar dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya macam Singapura dan Malaysia.

"Segmen bank yang kami bidik akan fokus di ritel, khususnya untuk konsumer dan mikro. Dua negara tersebut potensinya besar tapi segmen tersebut belum tergarap dengan baik, sehingga kami bisa bawa keahlian kami di sana," jelasnya.

Untuk langkah awal, Bank Mandiri akan memulai kembali negosiasi dengan dua bank di Filipina yang sebelumnya gagal pada 2017. Sedangkan untuk di Vietnam, Tiko mengaku Bank Mandiri belum memiliki calon bank yang akan diakuisisi. Ia menyebut Bank Mandiri belum memperkirakan berapa dana akuisisi yang dibutuhkan. (Anggar Septiadi)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Potensi besar, bank BUMN genjot bisnis kantor cabang luar negeri

https://money.kompas.com/read/2019/07/08/131039426/bank-bumn-genjot-bisnis-kantor-cabang-luar-negeri

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke