Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maraknya Hoaks dan Cara Perusahaan Jaga Reputasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredarnya informasi palsu alias hoaks di media sosial kerap terjadi di sektor bisnis. Hoaks yang beredar tersebut bisa mengganggu reputasi perusahaan jika tak ditangani dengan baik.

Salah satu industri yang rentan hoaks adalah industri berbasis keuangan, termasuk asuransi. Hanya perusahaan-perusahaan tangguh yang dapat mempertahankan citra positif di tengah ancaman hoaks.

Pengamat citra perusahaan Godo Tjahjono menambahkan, reputasi perusahaan perlu dibangun bertahun-tahun. Ini tidak hanya di depan nasabah tetapi juga di mata pemangku kepentingan (stakeholders).

“Umumnya, perusahaan akan tangguh terhadap hoaks, karena mereka konsisten membangun reputasi dan menerjemahkan prinsip-prinsip humanistik dalam bisnisnya. Masih banyak perusahaan belum menjiwai konsep humanistik bisnis," tutur Godo dalam keterangannya, Kamis (18/7/2019).

Menurutnya, salah satu kunci menjaga citra perusahaan adalah hubungan langsung antara representasi perusahaan, termasuk agen, dalam bersentuhan dengan nasabah dan stakeholders lainnya dalam prinsip-prinsip bisnis humanis, yakni goodness, respect dan dignity.

Frontier Group, lembaga yang rutin melakukan survei terkait citra perusahaan atau corporate image melakukan pemeringkatan terkait hal tersebut.

Pemeringkatan independen ini melibatkan 3.000 responden dari unsur publik, manajemen, investor dan juga kalangan jurnalis yang mencapai 180 orang. Penilaian berlangsung selama Maret hingga April 2019.

Responden menilai perusahaan yang dianggap paling baik dengan mengukur 10 atribut yang mewakili 4 dimensi yaitu Quality, Performance, Responsibility dan Attractiveness.

Untuk kategori total aset di atas Rp 20 trilliun, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, salah satu perusahaan yang berhasil meningkatkan Corporate Image Index (CII)-nya sebelumnya masih di bawah 1, untuk saat ini menjadi di atas 1 atau di atas rata-rata industri dengan kategori "excellent”.

Menanggapi kenaikan CII index ini, Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia menyatakan, tidak mudah untuk mempertahankan citra perusahaan, apalagi di era digital komunikasi yang tidak terbatas yang rentan hoaks.

“Informasi hoaks di industri asuransi seperti juga umumnya di industri lain berasal dari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari pihak lainnya dan sejauh ini dilakukan melalui berbagai tindakan penyebaran berita bohong untuk menutupi tindakan penipuan asuransi termasuk melalui kampanye gelap guna merusak citra perusahaan, antara lain membangun narasi proses klaim nasabah yang tidak mudah oleh perusahaan,” jelas dia.

Allianz telah melakukan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp 6,8 triliun sepanjang 2018. Ia menyatakan, pihaknya selalu menghimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh hoaks.

"Double-check sangat penting, cari sumber-sumber informasi yang dapat dipercaya, seperti lembaga resmi atau langsung memperoleh informasi dari perusahaan yang bersangkutan," katanya.

https://money.kompas.com/read/2019/07/18/203300126/maraknya-hoaks-dan-cara-perusahaan-jaga-reputasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke