Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kinerja Keuangan Bank BTN di Semester I 2019 Tumbuh Terjaga

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk, Maryono mengatakan, kinerja perseroan masih terjaga dengan baik meski terjadi perlambatan perekonomian global.

"Perbankan di tahun 2019 itu penuh tantangan. Tapi ketahanan perbankan dari sisi aset, kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih terjaga dengan baik, semuanya tumbuh," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Maryono menjelaskan, penyaluran kredit Bank BTN di semester I 2019 tumbuh 18 persen, sementara nasional berada di angka 11 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh antara 15-16 persen, sementara nasional sekitar 6 persen.

"Selain itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan KPR non-subsidi market share-nya itu sekitar 39 persen," kata Maryono.

Maryono menilai, pertumbuhan market share sangat baik, karena terus tumbuh sejak tahun 2014. Pada 2014, market share berada di angka 28 persen, 34 persen di tahun 2016, dan 39 persen di tahun 2018.

Baca: BTN Berencana Akusisi Saham Mayoritas Perusahaan Modal Ventura

Meski kinerja semester I baik, tentu tak menjamin kinerja di semester II tahun ini akan mengalami hal serupa. Terlebih saat ini memang perbankan tengah menghadapi pengetatan likuiditas. Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Bank BTN melakukan penyesuaian Rencana Bisnis Bank (RBB).

Adapun perubahan RBB meliputi bidang kredit, DPK, Net Interest Margin (NIM), laba, dan beberapa rasio lainnya.

Untuk revisi di bidang prekreditan, Bank BTN menaikkan presentase kurang lebih 10-12 persen, yang sebelumnya 1,7 persen di kuartal I 2019. Sementara DPK, presentase diperkirakan sebesar 10-11 persen.

Selain itu, rasio Non Performing Loan (NPL) dijaga di angka kurang dari 2,5 persen, rasio NIM terjaga di angka 3,9 - 4,1 persen, dan laba diprediksi akan berada di rentang Rp 2,6 sampai Rp 3 triliun, akan lebih baik 8-10 persen dibanding tahun 2018.

"Sementara dari sisi likuiditas, kita membuat program yang meningkatkan DPK ritel. Dalam 3 bulan saja DPK ritel meningkat kurang lebih Rp 1,2 triliun. Kita juga akan meningkatkan produktifitas cabang, dan melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi lebih awal," ujar Maryono.

Tak hanya itu, Bank BTN juga akan menurunkan NPL dengan melakukan penagihan terhadap nasabah-nasabah yang tidak kooperatif. Selanjutnya, nasabah nakal tersebut akan diserahkan kepada pengadilan.

"Ini suatu hal terobosan untuk mendorong penurunan NPL. NPL bulan Juni turun Rp 1,1 triliun, dan menurunkan Rp 3 triliun dalam 6 bulan terakhir ini," ungkap dia.

https://money.kompas.com/read/2019/07/19/154800226/kinerja-keuangan-bank-btn-di-semester-i-2019-tumbuh-terjaga

Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke