Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiket Diskon Citillink Sulit Ditemukan, Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan tiket diskon maskapai Citillink Indonesia yang bisa mencapai 50 persen dari tarif batas atas sulit ditemukan dalam pencarian di aplikasi agen perjalanan online.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Corporate Communications Citilink Farin mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran tiket diskon itu sudah ludes.

"Kalau soal ketersediaan tiket bisa dicek langsung melalui sistem, dan tadi kebiasaan penumpang adalah memesan tiket kira-kira 1 bulan sebelum keberangkatan," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (29/7/2019)

"Maka bisa jadi ketersediaan tiket diskon tersebut sudah habis karena dalam satu flight sudah full booked dari jauh hari sebelumnya," sambung dia.

Farin melanjutkan, Citillink membuka sistem penjualan tiket diskon dengan cara siapa cepat dia dapat atau first come first serve.

Oleh karena itu, tiket diskon dengan kuota 30 persen dari jumlah kursi pesawat dipastikan akan cepat habis diserbu masyakarat.

"Dan memang antusiasme masyarakat dengan adanya tiket harga khusus ini sangat tinggi," kata Farin.

Sebelumnya, Citilink mengaku sangat diuntungkan dengan adanya diskon tarif sebesar 50 persen yang sudah dijalankan sejak 11 Juli 2019 lalu. Pasalnya, dengan diskon tersebut seat yang disediakan langsung ludes.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (25/7/2019), Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, sejak tarif diskon diberlakukan tanggal 11 Juli 2019 lalu Citilink melihat adanya antusiasme masyarakat sehingga memang terjadi peningkatan okupansi.

Sebelumnya diberitakan, maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) termasuk Citilink dan Lion Air menurunkan harga tiket pesawat mulai 11 Juli 2019 lalu.

Hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan LCC untuk menerapkan tarif 50 persen lebih murah dari tarif batas atas (TBA) yang telah ditentukan pada Selasa, Kamis, dan Sabtu untuk jadwal penerbangan pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.

Namun, diskon itu hanya berlaku untuk 30 persen dari total keseluruhan kursi yang tersedia dalam satu pesawat. Alokasinya sebanyak 11.626 kursi yang disediakan pada waktu-waktu tersebut.

Maskapai Citilink diminta untuk menurunkan harga tiket untuk 62 jadwal penerbangan sebanyak 3.348 kursi.

Sementara maskapai Lion Air diimbau untuk menurunkan harga tiket di 146 flight per hari dengan total kurang lebih 8.278 kursi.

Salah satu tujuan penurunan harga tiket di hari tertentu ini agar jadwal penerbangan dapat terbagi rata di seluruh jam operasional bandara.

Dengan demikian, penggunaan slot penerbangan di masing-masing bandara lebih efektif dan efisien.

https://money.kompas.com/read/2019/07/29/171725926/tiket-diskon-citillink-sulit-ditemukan-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke